Kamus ♥

"..mencintai itu, kadang mengumpulkan segala tabiat menyebalkan dari seseorang yang engkau cintai, memakinya, merasa tak sanggup lagi menjadi yang terbaik untuk dirinya, dan berpikir tak ada lagi jalan kembali, tapi tetap saja engkau tak sanggup benar-benar meninggalkannya..”
(Muhammad Lelaki Penggenggam Hujan, Tasaro)

Tahukah dirimu,
pertama kali kau tunjukkan kalimat ini padaku,
aku bersyukur,
bersyukur sekali

karena yang melintas adalah orang-orang yang memang harus kucintai,
ibu, bapak, dirimu, dan semua saudari tercinta kita..

pada detik itu,
aku bersyukur sekali,
mendapati kamus cintaku ada pada orang-orang yang tepat
yang membuatku semakin kuat dengan cinta itu

dan pada malam itu
ketika aku membaca kalimat itu dalam pesanmu
aku pun terhenti pada satu titik paradoks
yang membuatku semakin menyayangimu
titik paradoks antara caramu memaknainya dan cara orang lain yang juga kusayangi dalam memaknainya
yang membuatku tersadar dan belajar kembali tentang maknanya

aku bersyukur,
bersyukur padaNya,
karena pada kamus cintaku, belum terselip nama yang tak seharusnya

aku bersyukur,
memilikimu, yang membuatku tak merasa perlu dengan tambahan nama di kamusku
sepahit atau semanis apapun hariku
karena satu namamu dan sekian nama saudariku, mampu membuatku bertahan


Allah,
terimakasih telah Kau hadirkan mereka yang kucintai
izinkan aku tetap membuat nama pada bagian kamus cintaku yang 'satu' itu tetap kosong,
kosong, hingga saatnya nanti tiba
karena ku tau, di lauh mahfuzh sana, Kau telah menyiapkan sebuah nama itu untukku,
sehingga tak perlu lagi aku menuliskannya dan kuatkan aku untuk tetap tidak menuliskannya..


izinkan aku Rabb,
tetap bersama orang-orang yang Kau cintai,
yang mencintai mereka akan semakin mendekatkanku padaMu...

dan untukmu,
tetap sematkan aku dalam kamus cintamu

karena aku ingin membalas segala kebaikan yang telah kau berikan untukku
karena aku ingin membuatmu kuat sebagaimana kau selalu menguatkanku

Tabung" di Ruang ♥


Ruang hati adalah sebuah ruangan sempit yang menyimpan berbagai memori dalam sekatnya masing-masing. Ketika hati ingin memberikan sebuah tempat baru di ruangannya, maka ia akan meminta otak untuk mengalokasikan memori pada ruang itu. Ya, otak hanya mengalokasikan memori, sulit untuk dapat mempengaruhinya lebih jauh lagi.

Tanpa kita sadari, di ruang hati kita ada banyak sekali tabung-tabung yang menyimpan berbagai perasaan. Setiap orang yang kita kenal akan memiliki satu buah tabung di hati kita, maka jika saat ini kita telah mengenal ribuan orang, akan tersedia ribuan tabung pada hati kita. Ruang hati yang begitu sempit, ternyata dapat menyimpan sekian banyak tabung dalam satu waktu.
satu tabung untuk seseorang di hati kita

Tabung itu adalah rasa, rasa kita pada seseorang yang kita kenal. Jika orang yang kita kenal baik, maka tabung itu perlahan akan terisisi sedikit-demi sedikit hingga akhirnya penuh. Ketika tabung itu sudah penuh, berat rasanya memindahkan tabung itu dari ruang hati. Namun sebaliknya, ketika kita telah menyiapkan sebuah tabung rasa di hati untuk seseorang yang tak pernah terisi sama sekali, maka tabung hampa itu akan mudah kita singkirkan dari ruang hati dan kita akan menggantinya dengan tabung yang lain.

Rasa mampu berbicara dengan gayanya sendiri, tanpa harus diperintahkan oleh otak, rasa akan mengisi tabung-tabung itu di bawah alam bawah sadar kita. Tanpa harus kita menyadari bahwa tabung seseorang di hati sudah penuh hingga enggan sekali kita melepasnya, hingga sulit sekali kita melupakannya, hingga setiap hal yang terjadi pada kita mengingatkan kita padanya, pada seseroang yang tabung rasanya telah terisi penuh di ruang hati kita.

Ini tak bisa dipaksa kawan, tak bisa direkayasa. Sebesar apapun usaha otak untuk mengisi tabung itu tak akan bisa jika rasa tak benar-benar mau mengisinya. Sekuat apapun usaha kita untuk membuatnya penuh atau kosong kembali, tak akan bisa karena rasa bekerja di bawah alam sadar kita.

Rasulullah saw bersabda “Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging jika ia baik maka baiklah seluruh jasadnya dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.”

Maka, menjadi penting untuk menempatkan tabung-tabung dengan isi yang baik di hati kita, agar tak menjadi buruklah segala yang kita lakukan. Jika isi hati kita baik, maka kita akan lebih mudah menerima yang baik-baik dan sebaliknya jika isi hati kita buruk maka akan sulit bagi kita untuk menerima sesuatu yang buruk..

Rasa itu begitu beragam,

Pasti pernah ada suatu masa ketika kita ingin mengeluarkan isi tabung itu seluruhnya, bahkan membuang tabung itu dari ruang hati kita. Ingin rasanya memecahkan tabung itu, tapi nyatanya memecahkannya hanya membuat isinya berantakan dan mengotori ruang hati kita. Maka, ketika kita memutuskan untuk menghilangkan sebuah tabung dari hati, kosongkanlah isinya terlebih dahulu. Jika telah kosong, maka tabung itu dapat hilang dengan sendirinya dari ruang hati.
Sebenci apapun kita pada pemilik tabung itu, jangan pernah memecahkannya di ruang hati.


Pasti pernah ada suatu masa ketika kita ingin menyimpan rapi tabung itu di dalam ruang hati. Menjaganya agar tak rusak sedikitpun, tanpa sadar menyiraminya dengan berbagai rasa agar isi tabung itu penuh. Dan tak sekalipun kita ingin, mengganti posisi tabung itu dengan yang lain. Bersyukurlah, karena pemilik tabung ternyata itu berharga untuk kita.
Tetaplah bijak dengan tabung yang sangat berharga... Biarkan rasa alami yang mengisinya..

Dan akan pernah ada suatu masa, ketika kita tak ingin mengisinya atau mengosongkannya, tapi tabung itu dapat terisi dengan sendirinya atau kosong dengan sendirinya. Tabung itu mengisi dirinya sendiri ketika si pemilik tabung memberi berbagai kebaikan untuk si pemilik ruang hati dan tabung itu akan mengosongkan dirinya ketika si pemilik tabung berada jauh dan semakin jauh dari si pemilik hati.
Kondisi tabung dapat dipengaruhi oleh pemiliknya, maka isi dan kosongnya tak hanya ditentukan pada rasa kita, tapi juga oleh polah pemiliknya..

Kita pikir mudah untuk mempermainkan setiap tabung yang ada pada hati kita?
Kita pikir mudah untuk mengisi dan mengosongkannya sesuai keinginan kita?
Tak tentu mudah, karena hati bukanlah otak yang dapat diperintah dengan segala rasio yang ada, karena hati adalah organ yang berisi rasa, rasa yang begitu sulit direkayasa, rasa yang hanya diketahui secara pasti oleh pemilik dan penciptanya.


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Rabb, lindungi kami dari segala penyakit fisik maupun penyakit hati,
jagalah hati kami agar tetap bersih sehingga peka diri kami terhadap kesalahan.

Bahwa aku bersyukur, pada ruang hatiku ada tabung-tabung yang amat berharga, ada tabung-tabung yang posisinya tak kan terganti,
tabung-tabung untuk orang-orang tercinta..

dan untuk sebuah tabung lagi, kuharap akan tetap kosong hingga tiba saatnya nanti dapat terisi dengan bijaksana, sesuai porsinya.. :)

Cinta Orang" Kuat

Mencintai itu pekerjaan orang2 kuat: kuat untuk slalu memberi, kuat menahan rindu saat ditinggal pergi, kuat menanti saat berjumpa kembali. Jika tidak di dunia ya di akhirat nanti..
(dari seorang saudari)

Sepakat,
mencintai itu butuh kekuatan dalam banyak hal,
kekuatan fisik dan kekuatan hati.

Kuat ketika harus meninggalkan orang-orang yang kita cintai,
kuat ketika melihat orang yang dicintai sedang bersedih,
kuat ketika harus berkorban,
kuat ketika harus tetap mencintai,
walau takdir tak selalu sesuai harapan,
bahkan kuat ketika tak dapat menunjukkan rasa cinta itu,
hingga menghadirkan kepedihan pada mereka yang dicinta.


Bukan, yang ini bukan tentang picisan
Belum saatnya untuk mengaplikasikan kekuatan untuk yang satu itu
Maka, kuatku untuk cinta pada dua insan terkasih,
untuk cinta pada saudari dan adik-adik seperjuangan,
untuk cinta pada mereka yang jauh dari pandangan.

Yang terpenting,
kekuatan itu tetap untuk cinta karena-Nya
agar tak tersia setiap energi yang telah diberi.

Allah Yang Maha Kuat, berilah selalu kekuatan,
untukku, untuknya, untuk mereka. Kuat Kuat Kuat..

Cinta Yang Ku Pendam


"bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam.."

karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ..
kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang dan hubungan yg tidak diredhai Allah SWT,
kau tak mahu merosak kesucian dan penjagaan hatinya.


karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu ..
menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merosak izzah dan iffahmu ..

karena diammu bukti kesetiaanmu padanya ..
karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH SWT. pilihkan untukmu ..

ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan ALi ??
yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ..
tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah ..

.............
karena dalam diammu tersimpan kekuatan ..
kekuatan harapan ..
hingga mungkin saja Allah SWT akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ..
bukankah Allah SWT tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap pada-Nya ??

dan jika memang 'cinta dalam diammu' itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, biarkan ia tetap diam ..

jika dia memang bukan milikmu, roh Allah, melalui waktu akan menghapus 'cinta dalam diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat..

biarkan 'cinta dalam diammu' itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu
menjadi rahsia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu ..

"aku mencintaimu dalam diam, dengan isyarat yg tak kan pernah tertangkap oleh indera, aku tahu memiliki rasa ini adalah sebuah kesalahan, namun... aku dibuat tak berdaya oleh rasa ini, DIAM.. mnjdi caraku untuk mencintaimu..."

Dari Aisyah radhiyallahu anha, berkata: bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Menikah adalah sunnahku. Siapa yang tidak mengamalkan sunnahku, ia bukan termasuk ummatku. Menikahlah karena aku akan senang atas jumlah besar kalian di hadapan umat-umat lain. Siapa yang telah memiliki kesanggupan, menikahlah. Jika tidak, berpuasalah karena puasa itu bisa menjadi kendali” (Riwayat Ibn Majah, lihat: Kasyf al-Khafa, II/324, no. hadis: 2833)
 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 Assalaamu'alaikum,,, |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact