Kesendiriankuu...

Berjuta kata seakan ku ingin ungkapkan disini,,,
Saat ni ku hanya bisa curah'in disini,,

Sungguh ku tersiksa dengan keadaan ini,,
Maafkan aku,,
Maafkan aku wahai orang2 terdekatku,,
Maafkan aku yang tak bisa bangkit dari masalah ini,,
Hanya bisa merepotkan Kalian,,
& hanya bisa membebani pikiran Kalian

Ibu,,maafkan aku
Bapak,,maafkan aku
kakak,,maafkan aku
yang tak bisa jujur kepada Kalian,,
tentang apa yang ku alami saat ini dengannya,,

Sebenarnya,,
aku juga ingin bangkit,,
Tuk bisa lebih baik lagi,,
Menjalani semuanya dari awal lagi,,

Tapi,,,
Sulit,,
begitu sulit,,
ku belum bisa,,
ku belum mampu tuk melawan kenyataan ini,,

Dilubuk hatiku,,
masih ada berjuta harapan bersamanya,,
masih ada berjuta impian bersamanya,,
masih ada berjuta kenangan bersamanya,,

Tapi kini...
Semua derita lara ku tanggung sendiri,,
Sendiri,,
& sendiri,,
Kini ku sendiri,,
semua telah sirna,,
"sampai kapan ku seperti ini??"
pertanyaan tu yang menghantuiku,,

Diriku yang selalu berharap,,
suatu saat dia datang,,
tuk menebus semuanya,,
tapi sungguh mustahil,,

Kenapa setiaku selama ini sia2..
Kenapa ku dibuatnya hancur,malu,kotor seperti ini,,
Jika air mataku ini bisa jadi darah,,
mungkin air mata ini sudah menjadi darah..
Jika air mataku ini bisa habis,,
mungkin air mata ini sudah habis,,

Lembah kesedihan

Kanda,
biarkanlah aku pergi
Tak usahlah lagi kau cari
Karena kau tak kan menemukanku dibelahan dunia manapun

Biarlah sakit dan pedih ini kubawa lari
Sebagai kenangan karyamu di lubuk hatiku
Dirimu yang selalu kusayangi dan terus sakitiku

Kanda,
tak usahlah kau berbelas kasihan padaku
Dengan menatapku penuh iba
Mengulurkan tanganmu untuk menolongku
Keluar dari lembah kesedihan tak berujung

Biarlah lara dan duka ini kutanggung sendiri
Dan kubawa hingga ke tempat peristirahatanku terakhir
Dengan begitu pupuslah rasa ragumu karena aku sangat menyayangimu

KaRna Ku Tak Bisa MeMiliki,,,

Disetiap mimpi ku selalu ada diri mu
Disetiap hayal ku selalu ada bayangan mu
Dan disetiap angan ku selalu berharap kau kan menjadi kekasih ku lagi
Kekasih yanG duLu Mampu menCntai ku seTuLus & sepenuh Hati..,


"Rasa ini yanG seLaLu aku rasa Kan...,
meMbuat Hati & jiWa ku baGaikan teRtusuk Duri Bunga...,
Yang duLu Mampu meNebar kan haRumnya Untuk ku..,

namun kini teLah menjadi racun bagi pikiran ku sendiri...,
mungkin karna ku tak bisa memLiki mu lagi..,
hinGga pErih yanG kU rasa kan..,
& PenyesaLan yang aku dapat kan...,
kaRna meLepaskan Cinta Yang seLama ini aku rasakan...,


"Masih Ku coba MeLupakn BaYanG Mu..
& seMua kenangn Indah saat Brsama Mu..,
Yang seLaLu Menghantui hari-hari Ku...,
& merasuki keDaLAM jiWa ku...,

Seakan MemBuat Diri ku tak Menyadari...,
bahWa kau kini sudah Ada yanG mMiLiki..

Membangun Keseriusan

Kesungguhan dan keseriusan seorang muslim merupakan cerminan jiwa yang telah tersiram oleh Kitabullah. Karena al-Qur'an adalah Kitab yang Haq yang tidak ada laghwu (kesia-siaan) dan juga tidak ada senda gurau di dalamnya. Allah subhanahu wata?ala berfirman, artinya,
"Sesungguhnya al-Qur'an itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil, dan sekali-kali bukanlah dia sendau gurau.? (QS. 86:13-14)

Maka seorang muslim yang serius dan bersungguh-sunggah berarti dia telah berhias dan berakhlaq dengan akhlaq al-Qur'an. Seorang muslim yakin bahwa dia diciptakan bukan hanya untuk sebuah senda gurau atau main-main di muka bumi, namun dia sadar bahwa dirinya mengemban amanah yang besar, amanah yang tidak sanggup dipikul oleh langit, bumi dan gunung, sebuah pertanggungjawaban yang agung nanti di hari Kiamat. Allah subhanahu wata?ala berfirman, artinya,
"Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami.? (QS. 23:115)

Firman Allah subhanahu wata?ala yang lain, artinya,
[/i]?Sesungguhnya Kami telah mengemuka kan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.?[/i] (QS. 33:72)

Keseriusan dan kesungguhan memiliki tanda-tanda dan fenomena yang amat banyak, di antaranya yaitu:

1. Ikhlash

Ikhlas merupakan salah satu pembeda yang pokok antara seorang yang bersungguh-sungguh dengan yang main-main. Orang yang tidak ikhlas, maka bisa jadi seorang munafik dan bisa jadi adalah riya'. Sedangkan orang muslim yang sesungguhnya, tidak berbuat munafik dan tidak riya', sebab tujuannya adalah ridha Allah subhanahu wata?ala dan mengharap pahala-Nya.

2. Ittiba' (mengikuti) Nabi shallallahu ?alaihi wasallam

Ini merupakan pembeda ke dua dari keseriusan seorang muslim, karena seorang muslim akan berusaha maksimal agar amal ibadahnya diterima, sedangkan suatu amal akan diterima jika memenuhi dua syarat, yaitu ikhlas dan mutaba'ah.

Maka tidak akan ada gunanya keseriusan orang kafir dalam kekafiran mereka, ahli bid'ah dan ahwa' dalam kebid'ahan mereka dan para pengikut kebatilan dalam kebatilan yang mereka kerjakan. Keseriusan yang mereka lakukan bukan keseriusan yang sesuai syari'at yang dapat mengantarkan kepada keberuntungan dan pada hari Kiamat.

3. Adil dan Pertengahan

Serius bukan berarti ekstrim atau berlebihan, namun maknanya adalah adil dan pertengahan. Allah subhanahu wata?ala melarang dari sikap ghuluw (ekstrim), dan Rasulullah shallallahu ?alaihi wasallam memberitahukan bahwa ghuluw merupakan sebab kehancuran dan kerusakan. Sikap pertengahan akan dapat memelihara kelangsungan suatu amal, kontinyuitas dalam ketaatan dan menjaganya agar tidak terputus atau mengalami kebosanan.

4. Intens dalam Ketaatan

Intensif dalam melakukan ketaatan dan mengambil setiap kesempatan untuk melaksanakan berbagai bentuk ibadah, bersyukur dan berdzikir kepada Allah subhanahu wata?ala dan terus menambah hal itu bukan termasuk ghuluw selagi dilakukan dalam batas-batas syara'.

Sebagaimana dimaklumi bahwa iman itu bertambah dan berkurang, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan. Dan mempertahankan ketaatan, membuka pintu-pintuk kebaikan dan ikut andil di dalamnya merupakan penambah keimanan sekaligus merupakan bukti dari kesungguhan seorang muslim dalam beribadah.

5. Jelas Dalam Tujuan

Seorang muslim meskipun berbeda profesi dan bermacam-macam bidang yang mereka geluti namun mereka memiliki tujuan pokok dan prinsip yang sama yakni mencari keridhaan Allah subhanahu wata?ala dan mengharap pahala di sisi-Nya. Oleh karena itu seorang muslim menjadikan seluruh aktivitasnya sebagai bentuk ibadah, wasilah dan sarana untuk mencapai tujuan pokok tersebut.

Dengan tujuan yang terpuji ini maka kita dapat menjadikan tidur, makan,minum, kesibukan dan juga waktu luang kita sebagai bagian dari ibadah yang mendapatkan pahala, jika diniatkan dengan benar ketika melakukaknnya.

6. Berkemauan Tinggi

Berkemauan tinggi merupakan ciri dari orang-orang yang serius, sebab seorang yang berkemauan tinggi tidak rela dengan kemalasan, tidak mudah bosan dan tidak suka berleha-leha. Keinginannya selalu menggiringnya kepada perkara-perkara yang tinggi dan permasalahan yang besar, maka di antara mereka ada yang tekun dalam mendalami ilmu, ada yang serius dalam beribadah, ada yang sungguh-sungguh dalam menerapkan akhlaq dan adab dan lain sebagainya. Meskipun umur mereka pendek, namun dengan keseriusan dan kesungguhan, mereka mampu berpindah dari satu kondisi ke kondisi yang lebih sempurna, dari satu kedudukan ke kedudukan yang lebih tinggi dan seterusnya hingga ajal menjemput. Allah subhanahu wata?ala berfirman, artinya, ?Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).? (QS. 15:99).

7. Berteman dengan Orang Serius

Salah satu hal yang dapat menjadi kan seorang muslim tetap dalam keseriusan adalah berteman dengan orang serius, karena manusia akan terpengaruh dengan teman pergaulan nya. Jika seseorang berteman dengan orang yang senang berbuat sia-sia, main-main dalam hidup, senang kepada kebatilan, menyia-nyiakan waktu, maka dia pun akan terpengaruh oleh mereka dan akan menjadi salah satu bagian dari mereka.

8. Tegar Menghadapi Masalah

Orang yang sungguh-sungguh akan tegar dalam menghadapi masalah dan dia tidak lari darinya tanpa berusaha mencari solusinya. Dia hadapi masalah dengan bijak dan tenang, dan ia jadikan itu sebagai tonggak untuk memulai sebuah langkah baru, sehingga dengan kemampuan dan pikiran yang telah diberikan oleh Allah subhanahu wata?ala permasalahan akan terselesaikan dan jalan keluar dari berbagai ujian dan cobaan akan diperoleh.

Di antara yang perlu diperhatikan adalah mencari waktu yang tepat untuk menyelesaikan masalah, yakni waktu-waktu yang lapang dan tenang untuk dapat merenung dan mencurahkan pikiran dengan maksimal. Selain itu juga terkadang perlu untuk meminta pendapat dari pihak lain, terutama teman-teman dan sahabat yang diketahui responsif, mempunyai kemampuan berpikir dengan teliti dalam memandang suatu masalah.

9. Syamil (Universal)

Seorang muslim yang bersungguh sungguh tidak pilih-pilih dalam melaksanakan agamanya, sebagai mana hal itu diperintahkan Allah subhanahu wata?ala dalam firman-Nya, artinya,
?Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhannya.? (QS. Al-Baqarah:208)

Ibnu Abbas radhiyallahu ?anhu berkata, " Makna ayat ini adalah kerjakan seluruh amal perbuatan dan seluruh sisi kebaikan." (Tafsir Ibnu Katsir 1/324)

Seorang muslim tidak boleh membuang bagian dari agama Allah sekehendaknya, mengambil yang ini dan meninggalkan yang itu sesukanya. Juga bukan cermin keseriusan bila hanya mengerjakan perkara-perkara yang mudah dan enak saja lalu enggan dengan berbagai kewajiban lainnya.

10. Pantang Menunda-nunda

Seorang yang berjiwa serius pantang menunda-nunda dan pantang bersandar kepada angan-angan dusta. Tetapi dia bersegera untuk melakukan ketaatan, menyibukkan diri dengan ibadah dan aktivitas yang berguna. Dia bertaubat dan beristighfar setiap saat, sebelum dan sesudah melakukan ibadah, dan dia tidak mengatakan, "Nanti saja aku bertaubat, besok saja aku introspeksi diri dan lain sebagainya.? Dia kerjakan shalat dengan baik dan tepat waktu, membaca al-Qur'an dan merenungkan isinya dan dia tidak mengatakan, "Nanti aku akan shalat dengan baik dan banyak membaca al-Qur'an."

11. Melihat Sirah Nabi dan Shahabat

Termasuk salah satu pendorong kesungguhan adalah dengan melihat perjalanan hidup para nabi dan shahabat sebagai manusia yang penuh dengan kesungguhan dalam hidup mereka. Allah subhanahu wata?ala berfirman, artinya,
?Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.? (QS. Yusuf:111)

12. Menjauhi Sikap Glamour dan Mewah

Setiap orang yang berakal sepakat bahwa nikmat itu tidak dapat diperoleh dengan leha-leha, dan kemuliaan tidak akan tercapai kecuali dengan susah payah. Maka menghindari gaya mewah dan menjauhi sikap berlebihan merupakan jalan untuk mencapai tingginya himmah (keinginan). Sebagian salaf berkata, "Ilmu itu tidak dapat diraih dengan bersantai-santai."



Sumber: Buku ?Al Jiddiyah, Thariqul Khairiyah? Khalid Abu Shalih (Abu Ahmad/alsofwah

Bagaimana Membayar Hutang Sholat yang Kita Tinggalkan

Kita mengenal istilah qadha shalat yang artinya melunasi hutang shalat. Berarti yang bersangkutan pernah meninggalkan shalat, disengaja atau tidak itu lain soal. Yang jelas, hutang kewajiban shalat sama halnya dengan hutang kewajiban kepada Allah yang lain, ia harus dilunasi.

Bahwa shalat yang kita tinggalkan itu adalah disebabkan kelalaian kita. Kepada manusia saja hutang harus dibayar, kenapa hutang kepada Allah justru dipermudah? Walaupun kita tahu Allah adalah Dzat Maha Pemaaf, tapi itu masalah lain.

Dalil yang kita pakai:

اتَّفَقَ العُلَمَاءُ عَلَى أنَّ قَضَاءَ الصَّلَاةِ وَاجِبٌ عَلَى الناَّسِيّ وَ النّاَئِمِ لِمَا تَقَدَّمَ مِنْ قَوْلِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ، أنَّهُ لَيْسَ فِي النَّوْمِ تَفرِيْطٌ. وَ إنَّمَا التَّفْرِيْطُ فِيْ الْيَقْظَةِ. فَإذَا نَسِيَ أَحَدٌ صَلاَةُ أوْ نََامَ عَنْهَا فَلْيُصَلِّيْهَا إذَا ذَكَرَهَا

Para ulama sepakat bahwa melunasi hutang shalat yang ditinggalkan itu wajib hukumnya, baik karena lupa ataupun tertidur. Seperti pernah disampaikan Rasul: Tertidur itu bukan kelengahan karena yang dikatakan lengah itu bila seseorang tidak tidur. Apabila ia lupa atau tertidur dan tidak mengerjakan shalat, shalatlah ketika teringat. (Lihat dalam FIqhus Sunnah, Juz II, hlm. 185)

Kita memang dapat membayarnya lain waktu yang senggang. Akan tetapi, lebih cepat membayar, lebih baik. Misalnya, kita baru saja hutang shalat Subuh karena bangun kesiangan maka waktu yang terbaik dapat dikerjakan jam tujuh atau jam delapan pagi ketika kita bangun dari tidur, atau ketika kita sempat membayamya dan tidak perlu ditunda-tunda. Meski pada dasarnya hutang (qadha) shalat Subuh dapat dikerjakan di waktu shalat Zhuhur, Maghrib, Ashar, atau kapan saja.

Demikian juga berlaku pada shalat-shalat lain yang kita tinggalkan. Soal apakah dosa besar ketika kita meninggalkan shalat, tentu saja akan dilihat alasannya. Kalau kita beralasan tidur, tidak ada yang membangunkan, tentu Allah Mahatahu. Berbeda bila kita meninggalkan shalat karena alasan lain seperti bus yang kita tumpangi tidak berhenti, atau di kereta yang katanya tidak ada tempat, di pesawat yang katanya tidak ada air, atau sedang sakit, semua itu Allah Mahatahu.

Yang jelas, shalat bagi kaum muslimin merupakan suatu kewajiban yang harus dikerjakan pada waktunya, dalam kondisi apapun. Jika tidak bisa berdiri, duduk. Tidak bisa duduk, tiduran. Tidak bisa tiduran, isyarat mata. Tidak bisa isyarat mata, dengan hati. Begitu mudahnya syari’at Islam, namun kemudahan itu masih saja dirasa berat oleh orang yang suka bermalas-malasan.

Sekarang, bagaimana jika hutang shalat satu minggu karena sakit belum bisa membayarnya keburu meninggal, siapa yang harus membayar?

Hutang shalat tadi bisa dibayar lewat dua cara. Cara pertama, dilunasi keluarganya; dan cara kedua, bisa melunasinya dengan membayar fidyah (denda), yaitu 1 waktu shalat yang ditinggalkan sama dengan 6 ons beras atau makanan pokok lainnya. Berarti, keluarga harus membayarkan 6 ons beras x 5 x 7 dan diberikan kepada tetangga yang miskin.

وَمَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ صَلاَةٌ فَلا قَضَاءَ وَ لاَ فِدْيَةَ. وَ فِيْ قَوْلٍ كَجَمْعِ الْمُجْتَهِدِيْنَ أنَّهَا تَقْضَى عَنْهَا لِخَبَرِ البُخَارِي وَ غَيْرِهِ. وَ مِنْ ثَمَّ اخْتاَرَهُ جَمْعٌ مِنْ أئِمَّتِناَ وَ فَعَلَ بِهِ السُبْكِي عَنْ بَعْضِ أَقاَرِبِهِ

ٍSiapa meninggal dunia sedang ia punya hutang shalat, baginya tak perlu diqadha. Tetapi menurut sebagian besar ulama Mujtahidin: bagi keluarganya tetap terkena kewajiban membayar karena ada hadits riwayat Imam Bukhari, dll. Rupanya pendapat terakhir ini cenderung diikuti ulama-ulama, Syafi’iyah, antara lain Imam Subki dan sebagian sahabatnya. (Lihat Ahkamul Fuqoha, Juz II, hal 50)

الصَّحِيْحُ هَوَ الإفْتاَءُ الأوَّلُ بِإخْرَاجِ الْفِدْيَةِ أرْبَعِيْنَ مُدًّا لِتَرْكِ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوْبَةِ ثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ فِيْ خَمْسِ مَكْتُوْباَتٍ

… yang benar adalah fatwa pertama yang mengatakan: harus mengeluarkan fidyah (denda) 40 mud (1 mud = 6 ons) bagi yang telah meninggalkan shalat selama 8 hari, yang seharusnya dia mengerjakan shalat 5 kali sehari. (Lihat dalam I’anatut Thalibin, Juz II, hal 229)

KH Munawir Abdul Fattah
Pengasuh Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta

Sumber: http://ahmad651.blogdetik.com/tag/bagaimana-membayar-hutang-shalat-kita/

Sholat Istikharah " Solusi disaat Bimbang

Dalam ‘mengarungi’ perjalanan hidup di dunia ini, sudah bukan mustahil manusia kerap dihadang bermacam persoalan yang pelik, hingga membuatnya harus berhati-hati dalam menentukan pilihan dan mengambil keputusan. Di antara aneka pilihan dan keeputusan yang sulit itu, bisa berupa soal jodoh, pekerjaan dan bahkan sampai memilih seorang pemimpin. Tak diragukan lagi, kalau pilihan yang diambil, sungguh, mengandung resiko. Karena itu, beruntunglah manusia yang memilih dengan pilihan yang tepat, sehingga membawanya ke arah kebaikan. Tapi, bagaimana kalau seseorang ‘terjerumus’ dalam pilihan yang salah? Sudah pasti, ia akan merugi. Sebab, pilihan yang buruk akan berakibat kerugian. Karena itu, agar manusia tidak menyesal di kemudian hari atas pilihan atau keputusan yang diambil. Kanjeng Nabi Saw. menganjurkan untuk melakukan shalat istikharah.

Shalat Istikharah adalah shalat sunnah 2 (dua) rakaat yang dilakukan ketika seseorang ragu dalam memilih dua perkara atau lebih. Juga, ketika seseorang mengahadapi permasalahan penting dalam memilih suatu keputusan yang berdampak besar. Dengan shalat itu, seseorang dianjurkan agar meminta petunjuk atau bimbingan Allah supaya keputusan yang diambil nantinya tidak salah.

Perkataan istikharah sendiri, berakar dari kata ‘khiyarah’ (pilihan). Adapun wazan (timbangan) istikharah dalam ilmu sharf adalah ‘istaf ’ala’, yang memiliki maksud ‘lit thalab’ (permohonan). Adapun di sini, istikharah berarti thalab al-khiyarah min Allah, yaitu usaha untuk mendapatkan sesuatu yang terbaik dengan cara memohon petunjuk kepada Allah lewat shalat. Tidak salah bila istikharah itu bersifat spiritual, yakni usaha yang sepenuhnya bersifat rohaniah. Soal istikharah ini, kanjeng nabi Saw bertutur, “Apabila salah seorang di antara kalian berniat melakukan suatu urusan, hendaklah dia shalat dua rakaat yang bukan fardlu kemudian hendaklah dia berdoa”. Berdasarkan hadits ini, Imam Nawawi berkomentar, bahwa “ shalat istikarah disunnahkan di segala kondisi”. Pendapat senada juga dilontarkan oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitab fathul Bari.

Tapi, berdasarkan petunjuk nabi, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, bahwa istikharah dilakukan dengan shalat sunnah dua rakaat di malam hari. Sejatinya, persoalan waktu pelaksanaan shalat istikharah itu dilakukan pada malam hari atau siang hairi tidaklah menjadi permasalahan yang cukup besar. Karena jika ditilik hadits tersebut, Kanjeng Rasul Saw. tidak menjelaskan waktu, dan bahkan tidak mencantumkan nama shalat itu sebagai shalat istikharah. Penamaan istikharah itu muncul dari istilah ulama bukan dari Rasulullah Saw. Jadi, shalat itu hakekatnya adalah shalat sunnat mutlak yang tidak memiliki waktu penetapan dalam pelaksaannya. Kemudian berubah menjadi istikharah karena terkait dengan hajat (keperluan) hamba terhadap Rabb-nya dalam memilihkan jawaban terbaik dari persoalan yang dihadapinya. Dapat dikatakan, bahwa shalat istikharah nyaris sama dengan sholat hajat yang pada dasarnya tidak memiliki waktu penetapan pelakasaannya.

Adapun tata cara shalatnya tidak jauh berbeda dengan shalat sunnah lainnya. Perbedaannya hanya terletak ketika selesai shalat, orang yang bersangkutan disuruh membaca doa istikharah yang intinya berisi permohonan kepada Allah Swt., agar ia diberikan sesuatu yang terbaik untuk kepentingan jangka pendek (dunia) maupun jangka panjang (akhirat). Berdasarkan hadits itu pula, seorang muslim, menurut Imam Syaukani, tidak boleh meremehkan sesuatu perkara dan mengabaikan istikharah. Kenapa? Sebab, banyak sekali terjadi kasus kecil yang diremehkan atau disepelekan, namun ketika diambil atau dtinggalkan, justru menimbulkan bahaya besar di kemudian hari.

Shalat istikharah sangat penting untuk dilakukan karena pilihan manusia acapkali bersifat subjektif dan terkadang tak terlepas dari dorongan nafsu. Sehingga, pilihan manusia seringkali mengecewakan dan menimbulkan kekesalan. Dapat dipahami jika manusia kadang membenci sesuatu yang baik dan sebaliknya mencintai sesuatu yang buruk. Dalam hal ini, al-Qur an mensitirnya dalam surat Al-Baqarah ayat 216: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia sangat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetauhi, sedangkan kamu tidak mengetauhi”.

Sebagai petunjuk dari Allah, pilihan melalui istikharah akan memberikan keyakinan yang amat kuat dan mantap. Tak salah, jika jawaban dari istikharah yang dilakukan seseorang kadang bisa munculnya satu keyakinan yang mantap dalam diri, yang memotivasi diri untuk mengambil keputusan dari permasalahan yang tengah dihadapi. Boleh jadi, jawaban dari istikharah juga bisa muncul lewat suatu mimpi. Perlu diketauhi, bahwa mimpi itu ada tiga macam. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muttafaqun ‘alaih disebutkan, bahwa jenis mimpi yang pertama adalah mimpi baik, yaitu suatu kabar yang menyenangkan dari Allah. Kedua, mimpi yang menyedihkan atau menakutkan yang datangnya dari setan. Danketiga, mimpi yang timbul karena ilusi angan-angan atau khayalan manusia belaka. Meski demikian, jawaban Allah adalah hak priogatif Allah yang tidak dapat ganggu gugat. Oleh karena itu, yang perlu menjadi titik tekan disini adalah bahwa seseorang melaksanakan shalat istikharah, semata-mata menyerahkan urusan yang dipilih itu kepada Allah, akan mendapatkan bimbingan Allah sehingga segala urusan hanya kepada Allah semata. Sebab, jika pilihan itu plihan terbaik, maka Allah akan memudahkannya bagi orang itu dan akan memberkahinya. Tetapi jika hal tersebut adalah sebaliknya, maka Allah akan memalingkannya dan memudahkan orang itu kepada kebaikan sesuai dengan izin-Nya.

Untuk itu, shalat istikharah harus dilakukan dengan niat ikhlas mengharapkan keridhaan Allah dan dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada-Nya. Sebab, kalau istikharah yang dilakukan itu sepenuhnya hanya untuk Allah Swt. dan mendekatkan diri kepada-Nya, niscaya Allah Swt. akan memberikan bimbingan dan petunjuk bagi seorang hamba yang berserah diri sepenuhnya. Tak salah, jika shalat istikharah menjadi media mohon petunjuk bagi seseorang saat ia dihadapkan pada kebimbangan dalam memilih.

DOA SHOLAT ISTIKHARAH

Jabir bin Abdillah Radhiallahu’anhu berkata: Adalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam mengajari kami shalat Istikharah utk memutuskan segala sesuatu sebagaimana mengajari surah Al-Quran. Beliau bersabda: “Apabila seseorang di antara kamu mempunyai rencana utk mengerjakan sesuatu hendaknya melakukan shalat sunnah dua rakaat kemudian bacalah doa ini:

{{اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ -وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ -أَوْ قَالَ: عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ- فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ -أَوْ قَالَ: عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ- فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ}}.

“Ya Allah sesungguhnya aku meminta pilihan yg tepat kepadaMu dgn ilmu pengetahuanMu dan aku mohon kekuasaanMu dengan kemahakuasaanMu. Aku mohon kepadaMu sesuatu dari anugerahMu Yang Maha Agung sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedang aku tidak kuasa Engkau mengetahui sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adl Maha Mengetahui hal yg ghaib. Ya Allah apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini {orang yg mempunyai hajat hendaknya menyebut persoalannya} lbh baik dalam agamaku dan akibatnya terhadap diriku atau -Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: …di dunia atau akhirat- sukseskanlah untukku mudahkan jalannya kemudian berilah berkah. Akan tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lbh berbahaya bagiku dalam agama perekonomian dan akibatnya kepada diriku maka singkirkan persoalan tersebut dan jauhkan aku daripadanya takdirkan kebaikan untukku di mana saja kebaikan itu berada kemudian berilah kerelaanMu kepadaku.” (89)Tidak menyesal orang yg beristikharah kepada Al-Khaliq dan bermusyawarah dengan orang-orang mukmin dan berhati-hati dalam menangani persoalannya. Allah Ta’ala berfirman: “… dan bermusyawarahlah kepada mereka dalam urusan itu . Bila kamu telah membulatkan tekad bertawakkallah kepada Allah…” (89) HR. Al-Bukhari 7/162.

sumber do’a : Kitab Hisnul Muslim – Kumpulan Doa dan Dzikir Dari Al Quran dan As Sunnah, Said bin Ali Al Qathani dalam ebook DzikirWirid.chm oleh akhukum fillah La Adri At Tilmidz

sumber: cyberMQ.com

Berzikir?? Banyakkan,,,


Berzikir adalah ibadah yang sangat mudah. Bisa dilakukan kapan pun dan tanpa mengeluarkan banyak biaya. Namun Alloh menjanjikan ganjaran yang sangat besar bagi orang yang lisannya selalu basah dengan zikir. Apapun kendaraan yang kita gunakan, serta selama apapun kita melakukan perjalanan, berzikir dapat kita lakukan setiap saat. Ketika sedang memegang setang motor atau memegang kemudi roda empat. Ketika berjalan cepat di jalan tol atau kondisi kendaraan kita terjebak macet. Ketika hendak pergi ke kampus atau ketika mudik lebaran ke pulau seberang.

Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman,

يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اذْكُرُوا اللهَ ذِكْرًا كَثِيرًا . وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً

“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Alloh, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS. Al Ahzab: 41, 42)


أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ingatlah, hanya dengan mengingati Alloh-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’d: 28)

Dari Abdulloh bin Basr rodhiallohu ‘anhu ia berkata, “Seorang laki-laki pernah berkata kepada Rosululloh, ‘Wahai Rosululloh, sesungguhnya syariat Islam itu banyak maka beri tahukan kepadaku sesuatu yang dapat aku jadikan pegangan!’ Maka Rosul menjawab,

لا يزال لسانك رطبا من ذكر الله

“Hendaklah lisanmu senantiasa basah dengan berzikir pada Alloh.” (HR. Tirmidzi)

Adapun lafal zikir yang dapat kita baca saat perjalanan sangat banyak sekali. Kita dapat membaca tasbih (Subhanalloh), tahmid (Alhamdulillah), takbir (Allohu Akbar), tahlil (Laa ilaha illalloh) ataupun lafal-lafal lainnya yang telah dicontohkan oleh Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana sabda Rosul shollallohu ‘alaihi wa sallam,

كلمتان خفيفتان على اللسان, ثقيلتان في المزان, حبيبتان الى الرحمان: سبحان الله و بحمده سبحان الله العظيم

“Dua buah kalimat yang ringan di lisan, berat dalam timbangan (mizan) dan dicintai oleh Ar Rohman: Subhanalloh wa bihamdih, Subhanallohil ‘azhiim.” (HR. Bukhori Muslim)

Demikian pula, kita dapat mengucapkan lafal-lafal lainnya seperti ucapan istigfar (Astaghfirulloh) sebagaimana Rosululloh menyebutkan bahwa beliau beristigfar lebih dari 70 kali setiap harinya. Seorang salaf pernah berkata, “Perbanyaklah istigfar di rumah kalian, di depan hidangan kalian, di jalan, di pasar dan dalam majelis-majelis kalian dan di mana saja kalian Demikian pula, kita dapat mengucapkan lafal-lafal lainnya seperti ucapan istigfar (Astaghfirulloh) sebagaimana Rosululloh menyebutkan bahwa beliau beristigfar lebih dari 70 kali setiap harinya. Seorang salaf pernah berkata, “Perbanyaklah istigfar di rumah kalian, di depan hidangan kalian, di jalan, di pasar dan dalam majelis-majelis kalian dan di mana saja kalian berada! Karena kalian tidak tahu kapan turunnya ampunan!!”

Kita juga dapat membaca sholawat Nabi yang berasal dari dalil yang shohih sebagaimana sabda beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam yang artinya, “Janganlah engkau jadikan kuburanku sebagai tempat perayaan dan bersholawatlah untukku karena sesungguhnya sholawat yang engkau ucapkan akan sampai kepadaku di mana saja engkau berada.” (HR. Abu Daud dan Ahmad)

Penulis: Abu Fatah Amrullah (Alumni Ma’had Ilmi)
Murojaah: Ustadz Afifi Abdul Wadud
Artikel www.muslim.or.id

http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/agar-perjalanan-anda-penuh-makna.html

Do'a Saat Bersedih

Don't Be Sad ... Laa Tahzan ... Jangan Bersedih ...
Bacalah do'a ketika Anda bersedih ...



اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، ابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ

بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ

أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ،

أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ،

أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ وَجَلاَءَ حُزْنِيْ وَذَهَابَ هَمِّيْ


“Ya Allah! Sesungguhnya aku adalah hambaMu, anak hambaMu (Adam) dan anak hamba perempuanMu (Hawa). Ubun-ubunku di tanganMu, keputusan-Mu berlaku padaku, qadhaMu kepadaku adalah adil. Aku mohon kepadaMu dengan setiap nama (baik) yang telah Engkau gunakan untuk diriMu, yang Engkau turunkan dalam kitabMu, Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhlukMu atau yang Engkau khususkan untuk diriMu dalam ilmu ghaib di sisiMu, hendaknya Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penenteram hatiku, cahaya di dadaku, pelenyap duka dan kesedihanku.”
(HR. Ahmad 1/391. Menurut pendapat Al-Albani, hadits tersebut adalah sahih)


اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحُزْنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ
وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ


“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemah dan malas, bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang.”
(HR. Al-Bukhari 7/158. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam senantiasa membaca doa ini, lihat kitab Fathul Baari 11/173)



DOA UNTUK KESEDIHAN YANG MENDALAM


لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمُ

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ اْلأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمُ


“Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Agung dan Maha Pengampun. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Tuhan yang menguasai arasy, yang Maha Agung. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Tuhan yang menguasai langit dan bumi. Tuhan Yang menguasai arasy, lagi Maha Mulia.” (HR. Al-Bukhari 7/154, Muslim 4/2092)


اَللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ،

وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ


“Ya Allah! Aku mengharapkan (mendapat) rahmatMu, oleh karena itu, jangan Engkau biarkan diriku sekejap mata (tanpa pertolongan atau rahmat dariMu). Perbaikilah seluruh urusanku, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau.”
(HR. Abu Dawud 4/324, Ahmad 5/42. Menurut pendapat Al-Albani, hadits di atas adalah hasan dalam Shahih Abu Dawud 3/959)


لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ


“Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau.
Sesungguhnya aku tergolong orang-orang yang zhalim.”
(HR. At-Tirmidzi 5/529 dan Al-Hakim. Menurut pendapatnya yang disetujui oleh Adz-Dzahabi: Hadits ini shahih 1/505, lihat Shahih At-Tirmidzi 3/168)


اللهُ اللهُ رَبِّي لاَ أُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا


“Allah-Allah adalah Tuhanku. Aku tidak menyekutukanNya dengan sesuatu.”
(HR. Abu Dawud 2/87 dan lihat Shahih Ibnu Majah 2/335)

Bimbang By Melly Goeslaw

Pertama kali aku tergugah
Dalam setiap kata yang kau ucap
Bila malam tlah datang
Terkadang ingin ku tulis semua perasaan

Kata orang rindu itu indah
Namun bagiku ini menyiksa
Sejenak ku fikirkan untuk ku benci saja dirimu
Namun sulit ku membenci

Pejamkan mata bila kuingin bernafas lega
Dalam anganku aku berada disatu
Persimpangan jalan yang sulit kupilih

Ku peluk semua indah hidupku
Hikmah yang ku rasa sangat tulus
Ada dan tiada cinta bagiku tak mengapa
Namun ada yang hilang separuh
Diriku





Jangan Ganggu Dulu by Mahkota Band

Apa tak bosan kau terus sakiti aku
Namun ku tetap mencoba bersabar
Tapi manusia memiliki batas rasa
Jika kau lakukan berulang-ulang

Reff:
Jangan kau ganggu aku dulu
Aku tak ingin bertemu kamu
Ku harap kamu akan berubah
Jangan hubungi aku dulu
Aku tak ingin kau ganggu dulu
Sekarang kau pikirkan salahmu

Coba kau pikir mengapa aku begini
Aku merasa kau takkan setia

Back to Reff:

Aku mengalah dan putuskan semua
Ku ingin kau sadari

~ Selamat Tinggal by Antique ~

Mungkin aku yang t’lah lelah
Mencintai dirimu yang telah
Meninggalkan diriku yang pernah
Mencintai dirimu seperti dia

Selamat tinggal kasih untuk selamanya
Jangan pernah kembali mengharap cintaku
Kini kasih relakan ku pergi untuk selamanya
Untuk selamanya

Mungkin aku yang t’lah lelah
Mencintai dirimu yang telah
Meninggalkan diriku yang pernah
Mencintai dirimu seperti dia

Selamat tinggal kasih untuk selamanya
Jangan pernah kembali mengharap cintaku
Kini kasih relakan ku pergi untuk selamanya
Untuk selamanya

14 Februari

Hari ni sungguh ku bersyukur...
Tepat 2tahun ke telah diberi kesempetan untuk menikmati rizky'Nya,,
Telah diberi pekerjaan yang baik & halal..
Alhamdulillah,,,

Tapi kenapa,,
Malah ku mendapatkan sms dadi seseorang yang tak pantas ku harapkan lagi,,
padahal hatiku sudah mulai tenang,,
sempat pikiranku mulau semrawut lagi..
tapi,,
ku sadar ini mungkin cobaan dariNya

Ya sudahlah..
semua kan ku mulai lebih berarti lagi,,
senyum,,
tegar,,
Berusaha mengobati hati ni dengan obatMu..
Karena masih banyak yang lebih berarti & bermanfaat..

Hahay,,
Semangaaaaaaaattttttt

MaafkanQ temen-temen

Temen- temen...
Maafkan aku yg telah mengacuhkan kalian
membiarkan sms2 kalian,,
Ku saat ini lagi pengen sendiri
Pengen menenangkan diri

Ku terlalu sakit,,
Hatiku seakan mati,,
Tak ada yang bisa ku harapkan lagi,,

Semua impian selama ini
Musnah,,
Hancur,,
Sirna begitu saja ditelan waktu,,

Seseorang yang ku dampakan,,
Seseorang yang selalu da dalam hati ni
Kini telah pergi,,
Tinggalkan ku sendiri,,
Ku dicampakkan,,

Saat ini,,
ku hanya bisa mengadu kepada yg Kuasa
Hanya Dia yg paling setia,,
Hanya Dia ku bisa tenangkan hati ni..
Hanya Dia ku bisa berbagi dalam kesedihan ni,,
Hanya Dia ku bisa berharap,,
& Semoga ku diberi rasa ikhlas
:'(

T_T

~ Surat Sayang Dari Allah SWT ~

Saat kau bangun pagi hari,
AKU memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepada KU,
walaupun hanya sepatah kata meminta pendapatKU atau
bersyukurkepada KU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini
atau kemarin .......

Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkandiri untuk pergi bekerja ........
AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap,
AKU tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhentidan menyapaKU,
tetapi engkau terlalu sibuk .........
Disatu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun.

Kemudian
AKU Melihat engkau menggerakkan kakimu.
AKU berfikir
engkau akan berbicara kepadaKU
tetapi engkau berlari ke telephone dan menghubungi seorang teman untuk mendengarkan kabar terbaru.
AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan
AKU menanti dengan sabar sepanjang hari.
Dengan semua kegiatanmu
AKU berfikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepadaKU.
Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang sekeliling,
mungkin engkau merasa malu untukberbicara kepadaKU,
itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu.
Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu
dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut sebelum menyantap rizki yang AKU berikan,
tetapi engkau tidak melakukannya ........
masih ada waktu yang tersisa
dan AKU berharap engkau akan berbicara kepadaKU,
meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan.
Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV,
engkau menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya,
tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yg ditampilkan.
Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi
kembali kau tidak berbicara kepadaKU ..........

Saat tidur,
KU pikir kau merasa terlalu lelah.
Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu,
kau melompat ketempat tidur dan tertidur tanpa sepatah pun namaKU, kau sebut.
Engkau menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu.
AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari.
AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain.
AKU sangat menyayangimu,

setiap hari ,
AKU menantikan sepatah kata, do'a, pikiran atau syukur dari hatimu.
Keesokan harinya ......
engkau bangun kembali
dan kembali..
AKU menanti dengan penuh kasih bahwa
hari ini kau akan memberiku sedikit waktu
untuk menyapaKU........
Tapi yang KU tunggu ........
tak kunjung tiba......
tak juga kau menyapaKU.

Subuh ........
Dzuhur .......
Ashyar ...........
Magrib .........
Isya dan Subuh kembali,
kau masih mengacuhkan AKU .....
tak ada sepatah kata,
tak ada seucap do'a,
dan takada rasa,
tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepadaKU ...........
Apa salahKU padamu ......

wahai UmmatKU?????
Rizki yang KU limpahkan,
kesehatan yang KU berikan,
harta yang KU relakan,
makanan yang KU hidangkan,
anak-anak yang KU rahmatkan,
apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepadaKU ............ .!!!!!!!
Percayalah AKU selalu mengasihimu,
dan AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapa KU,
memohon perlindungan KU,
bersujud menghadap KU .......
Yang selalu menyertaimu setiap saat .........

1 Hari Setelah SeMinggu Pertama








Astaghfirullah...
kenapa semua ini harus ku tanggung sendiri???
Kenapa dia tega bgt...
Kenapa dia campakkan q begini????
Kenapaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa????
Sungguh q tak bisa,,,
sungguh q merindukannya...
Tapi pa nyatanya?????
Dia bner2 tlah lupakan Q,,,
Bener2 q terlupakan dicampakkan,,,
Segitu bodohkah q yg setia tulus padanya???
Segitu tololkah q?????

Satu hari setelah seMinggu PerTama
ku bener merasakan dia telah
mati,,
hilang,,
musnah ditelan waktu,,
Ku merasa bener2 sendiri,,
Menanggung semua ini

Sekejam itukah orang yang pernah menyayangiku dlu??
Makhluk seperti apakah dia sekarang ini??
Sehingga ku dibiarkan terontang anting dalam kesedihan yg berlarut2 ini

Sungguh ku mengharapkan,,
Suatu saat nanti dia bisa sadar,,
menyesaaaaaaaalll
karena tlah menyia-nyiakan ketulusanku ini

Karena ku percaya
Allah Maha Bijaksana
Semua bisa terjadi karena kehendakNya..

:'(

T_T
 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 Assalaamu'alaikum,,, |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact