SOJ Team MTI Greater Jkt
Saya termasuk dalam keluarga besar. saya anak ke 7 dari 7 bersaudara. Dari saudara-saudara saya yang belum menikah ada 2 (termasuk saya). Kakak saya laki-laki yang tugas di Papua dan dia ini yang belum menikah. Usiaku sekarang meranjak 22 tahun.
Saya sudah dipinang oleh seorang laki-laki yang semoga memang dia jodohku dan usianya sekarang 27tahun. Tapi ada 1 masalah disini. Sang kakak calonku ini belum menikah juga, padahal umurnya udah 30tahunan ke atas. Dia sekarang merantau di negeri orang selama 8tahun ini. Sang kakak pernah ngomong kalo dia tidak keberatan jikalau mau didahului. Sayangnya yang tidak setuju adalah Sang Ibu calonku. Beliau tidak mau ada langkah-langkahan. Beliau maunya harus menunggu kakaknya dulu yang menikah.
Karena itu, kami diberikan waktu selama 2 tahun untuk menunggu sang kakak. Padahal saya, sempat membaca inbox dari sang Kakak bahwa setelah dia pulang kampung, dia tidak mau ada orang yang memburu-buru dia untuk segera menikah. Jika memang ada, mending dia merantau lagi. Dan menyuruh calon saya jika tidak sabar dipersilahkan untuk ijab menikah dulu.
Sempat terpikir dibenak saya, jika seperti itu bagaimana nasib saya. Sia-sia saya menunggu selama 2tahun itu. jika hasilnya memang sang kakak belum juga menikah. Bagaimanapun saya berharap ada jalan yang terbaik buat kami.
Semoga dalam peristiwa yang saya alamai ini bisa diambil hikmahnya.Dan semoga sang kakak segera mendapatkan jodohnya dan sang Ibu bisa merestui saya menjadi menantunya.
Aamiin Yaa Rabbal'aalamiin ^__^
(Muhammad Lelaki Penggenggam Hujan, Tasaro)
Tahukah dirimu,
pertama kali kau tunjukkan kalimat ini padaku,
aku bersyukur,
bersyukur sekali
karena yang melintas adalah orang-orang yang memang harus kucintai,
ibu, bapak, dirimu, dan semua saudari tercinta kita..
pada detik itu,
aku bersyukur sekali,
mendapati kamus cintaku ada pada orang-orang yang tepat
yang membuatku semakin kuat dengan cinta itu
dan pada malam itu
ketika aku membaca kalimat itu dalam pesanmu
aku pun terhenti pada satu titik paradoks
yang membuatku semakin menyayangimu
titik paradoks antara caramu memaknainya dan cara orang lain yang juga kusayangi dalam memaknainya
yang membuatku tersadar dan belajar kembali tentang maknanya
aku bersyukur,
bersyukur padaNya,
karena pada kamus cintaku, belum terselip nama yang tak seharusnya
aku bersyukur,
memilikimu, yang membuatku tak merasa perlu dengan tambahan nama di kamusku
sepahit atau semanis apapun hariku
karena satu namamu dan sekian nama saudariku, mampu membuatku bertahan
Allah,
terimakasih telah Kau hadirkan mereka yang kucintai
izinkan aku tetap membuat nama pada bagian kamus cintaku yang 'satu' itu tetap kosong,
kosong, hingga saatnya nanti tiba
karena ku tau, di lauh mahfuzh sana, Kau telah menyiapkan sebuah nama itu untukku,
sehingga tak perlu lagi aku menuliskannya dan kuatkan aku untuk tetap tidak menuliskannya..
izinkan aku Rabb,
tetap bersama orang-orang yang Kau cintai,
yang mencintai mereka akan semakin mendekatkanku padaMu...
dan untukmu,
tetap sematkan aku dalam kamus cintamu
karena aku ingin membalas segala kebaikan yang telah kau berikan untukku
karena aku ingin membuatmu kuat sebagaimana kau selalu menguatkanku
Tanpa kita sadari, di ruang hati kita ada banyak sekali tabung-tabung yang menyimpan berbagai perasaan. Setiap orang yang kita kenal akan memiliki satu buah tabung di hati kita, maka jika saat ini kita telah mengenal ribuan orang, akan tersedia ribuan tabung pada hati kita. Ruang hati yang begitu sempit, ternyata dapat menyimpan sekian banyak tabung dalam satu waktu.
satu tabung untuk seseorang di hati kita
Tabung itu adalah rasa, rasa kita pada seseorang yang kita kenal. Jika orang yang kita kenal baik, maka tabung itu perlahan akan terisisi sedikit-demi sedikit hingga akhirnya penuh. Ketika tabung itu sudah penuh, berat rasanya memindahkan tabung itu dari ruang hati. Namun sebaliknya, ketika kita telah menyiapkan sebuah tabung rasa di hati untuk seseorang yang tak pernah terisi sama sekali, maka tabung hampa itu akan mudah kita singkirkan dari ruang hati dan kita akan menggantinya dengan tabung yang lain.
Rasa mampu berbicara dengan gayanya sendiri, tanpa harus diperintahkan oleh otak, rasa akan mengisi tabung-tabung itu di bawah alam bawah sadar kita. Tanpa harus kita menyadari bahwa tabung seseorang di hati sudah penuh hingga enggan sekali kita melepasnya, hingga sulit sekali kita melupakannya, hingga setiap hal yang terjadi pada kita mengingatkan kita padanya, pada seseroang yang tabung rasanya telah terisi penuh di ruang hati kita.
Ini tak bisa dipaksa kawan, tak bisa direkayasa. Sebesar apapun usaha otak untuk mengisi tabung itu tak akan bisa jika rasa tak benar-benar mau mengisinya. Sekuat apapun usaha kita untuk membuatnya penuh atau kosong kembali, tak akan bisa karena rasa bekerja di bawah alam sadar kita.
Rasulullah saw bersabda “Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging jika ia baik maka baiklah seluruh jasadnya dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.”
Maka, menjadi penting untuk menempatkan tabung-tabung dengan isi yang baik di hati kita, agar tak menjadi buruklah segala yang kita lakukan. Jika isi hati kita baik, maka kita akan lebih mudah menerima yang baik-baik dan sebaliknya jika isi hati kita buruk maka akan sulit bagi kita untuk menerima sesuatu yang buruk..
Rasa itu begitu beragam,
Pasti pernah ada suatu masa ketika kita ingin mengeluarkan isi tabung itu seluruhnya, bahkan membuang tabung itu dari ruang hati kita. Ingin rasanya memecahkan tabung itu, tapi nyatanya memecahkannya hanya membuat isinya berantakan dan mengotori ruang hati kita. Maka, ketika kita memutuskan untuk menghilangkan sebuah tabung dari hati, kosongkanlah isinya terlebih dahulu. Jika telah kosong, maka tabung itu dapat hilang dengan sendirinya dari ruang hati.
Sebenci apapun kita pada pemilik tabung itu, jangan pernah memecahkannya di ruang hati.
Pasti pernah ada suatu masa ketika kita ingin menyimpan rapi tabung itu di dalam ruang hati. Menjaganya agar tak rusak sedikitpun, tanpa sadar menyiraminya dengan berbagai rasa agar isi tabung itu penuh. Dan tak sekalipun kita ingin, mengganti posisi tabung itu dengan yang lain. Bersyukurlah, karena pemilik tabung ternyata itu berharga untuk kita.
Tetaplah bijak dengan tabung yang sangat berharga... Biarkan rasa alami yang mengisinya..
Dan akan pernah ada suatu masa, ketika kita tak ingin mengisinya atau mengosongkannya, tapi tabung itu dapat terisi dengan sendirinya atau kosong dengan sendirinya. Tabung itu mengisi dirinya sendiri ketika si pemilik tabung memberi berbagai kebaikan untuk si pemilik ruang hati dan tabung itu akan mengosongkan dirinya ketika si pemilik tabung berada jauh dan semakin jauh dari si pemilik hati.
Kondisi tabung dapat dipengaruhi oleh pemiliknya, maka isi dan kosongnya tak hanya ditentukan pada rasa kita, tapi juga oleh polah pemiliknya..
Kita pikir mudah untuk mempermainkan setiap tabung yang ada pada hati kita?
Kita pikir mudah untuk mengisi dan mengosongkannya sesuai keinginan kita?
Tak tentu mudah, karena hati bukanlah otak yang dapat diperintah dengan segala rasio yang ada, karena hati adalah organ yang berisi rasa, rasa yang begitu sulit direkayasa, rasa yang hanya diketahui secara pasti oleh pemilik dan penciptanya.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Rabb, lindungi kami dari segala penyakit fisik maupun penyakit hati,
jagalah hati kami agar tetap bersih sehingga peka diri kami terhadap kesalahan.
Bahwa aku bersyukur, pada ruang hatiku ada tabung-tabung yang amat berharga, ada tabung-tabung yang posisinya tak kan terganti,
tabung-tabung untuk orang-orang tercinta..
dan untuk sebuah tabung lagi, kuharap akan tetap kosong hingga tiba saatnya nanti dapat terisi dengan bijaksana, sesuai porsinya.. :)
(dari seorang saudari)
Sepakat,
mencintai itu butuh kekuatan dalam banyak hal,
kekuatan fisik dan kekuatan hati.
Kuat ketika harus meninggalkan orang-orang yang kita cintai,
kuat ketika melihat orang yang dicintai sedang bersedih,
kuat ketika harus berkorban,
kuat ketika harus tetap mencintai,
walau takdir tak selalu sesuai harapan,
bahkan kuat ketika tak dapat menunjukkan rasa cinta itu,
hingga menghadirkan kepedihan pada mereka yang dicinta.
Belum saatnya untuk mengaplikasikan kekuatan untuk yang satu itu
Maka, kuatku untuk cinta pada dua insan terkasih,
untuk cinta pada saudari dan adik-adik seperjuangan,
untuk cinta pada mereka yang jauh dari pandangan.
Yang terpenting,
kekuatan itu tetap untuk cinta karena-Nya
agar tak tersia setiap energi yang telah diberi.
Allah Yang Maha Kuat, berilah selalu kekuatan,
untukku, untuknya, untuk mereka. Kuat Kuat Kuat..
"bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam.."
karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ..
kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang dan hubungan yg tidak diredhai Allah SWT,
kau tak mahu merosak kesucian dan penjagaan hatinya.
karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu ..
menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merosak izzah dan iffahmu ..
karena diammu bukti kesetiaanmu padanya ..
karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH SWT. pilihkan untukmu ..
ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan ALi ??
yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ..
tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah ..
.............
karena dalam diammu tersimpan kekuatan ..
kekuatan harapan ..
hingga mungkin saja Allah SWT akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ..
bukankah Allah SWT tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap pada-Nya ??
dan jika memang 'cinta dalam diammu' itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, biarkan ia tetap diam ..
jika dia memang bukan milikmu, roh Allah, melalui waktu akan menghapus 'cinta dalam diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat..
biarkan 'cinta dalam diammu' itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu
menjadi rahsia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu ..
"aku mencintaimu dalam diam, dengan isyarat yg tak kan pernah tertangkap oleh indera, aku tahu memiliki rasa ini adalah sebuah kesalahan, namun... aku dibuat tak berdaya oleh rasa ini, DIAM.. mnjdi caraku untuk mencintaimu..."
Dari Aisyah radhiyallahu anha, berkata: bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Menikah adalah sunnahku. Siapa yang tidak mengamalkan sunnahku, ia bukan termasuk ummatku. Menikahlah karena aku akan senang atas jumlah besar kalian di hadapan umat-umat lain. Siapa yang telah memiliki kesanggupan, menikahlah. Jika tidak, berpuasalah karena puasa itu bisa menjadi kendali” (Riwayat Ibn Majah, lihat: Kasyf al-Khafa, II/324, no. hadis: 2833)
Lebay
~ Peringatan kepada kaum hawa ~
Saudara dan saudari kaum muslimin dan muslimat
Renungan khususnya untuk para wanita dan diri sendiri.....
Sayidina Ali ra menceritakan suatu ketika melihat Rasulullah menangis
manakala ia datang bersama Fatimah.!
Beliau menjawab,
Putri Rasulullah kemudian menanyakan apa yang dilihat ayahandanya.
Aku lihat perempuan tergantang kedua kakinya dengan terikat tangannya
Dan aku lihat perempuan yang memakan badannya sendiri,
memakan ! tali perutnya sendiri.
Aku lihat perempuan yang badannya seperti himar,
Fatimah Az-Zahra kemudian menanyakan mengapa mereka disiksa seperti itu?
*Rasulullah menjawab,
rambutnya hingga otaknya mendidih
rambutnya sehingga terlihat oleh laki-laki yang bukan muhrimnya.
*Perempuan yang digantung susunya
*Perempuan yang tergantung kedua kakinya
*Perempuan yang memakan badannya sendiri
*Perempuan yang memotong badannya sendiri dengan gunting api neraka
*Perempuan yang diikat kedua kaki dan tangannya ke atas ubun-ubunnya diulurkan ular dan kalajengking padanya
*Perempuan yang kepalanya seperti babi dan badannya seperti himar
Mendengar itu, Sayidina Ali dan Fatimah Az-Zahra pun turut menangis.
Renungan Untuk Kita Untuk Aku & Saudara/i-ku Tercinta
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di atas dengan perbuatan, agar kita menjadi orang yang beruntung di dunia dan akhirat, insya Allah.
Muslimah Sholehah Pecinta Malam
Muslimah Sholehah Pecinta Malam 1
*~ Imajinasi do'a seorang sahabat ~*
Doa yang kupanjatkan ketika aku masih gadis
“Ya Allah beri aku calon suami yang baik, yang sholeh. Beri aku suami yang dapat kujadikan imam dalam keluargaku.”
Doa yang kupanjatkan ketika selesai menikah
“Ya Allah beri aku anak yang sholeh dan sholehah, agar mereka dapat mendoakanku ketika nanti aku mati dan menjadi salah satu amalanku yang tidak pernah putus.”
Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku lahir
“Ya Allah beri aku kesempatan menyekolahkan mereka di sekolah Islami yang baik meskipun mahal, beri aku rizki untuk itu ya Allah….”
Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku sudah mulai sekolah
“Ya Allah….. jadikan dia murid yang baik sehingga dia dapat bermoral Islami, agar dia bisa khatam Al Quran pada usia muda.”
Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku sudah beranjak remaja
“Ya Allah jadikan anakku bukan pengikut arus modernisasi yang mengkhawatirkanku.
Ya Allah aku tidak ingin ia mengumbar auratnya, karena dia ibarat buah Yang sedang ranum.”
Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku menjadi dewasa
“Ya Allah entengkan jodohnya,berilah jodoh yang sholeh pada mereka, yang bibit, bebet, bobotnya baik dan sesuai setara dengan keluarga kami.”
Doa yang kupanjatkan ketika anakku menikah
“Ya Allah jangan kau putuskan tali ibu & anak ini, aku takut kehilangan perhatiannya dan takut kehilangan dia karena dia akan ikut suaminya.”
Doa yang kupanjatkan ketika anakku akan melahirkan
“Ya Allah mudah-mudahan cucuku lahir dengan selamat. Aku inginkan nama pemberianku pada cucuku, karena aku ingin memanjangkan teritoria wibawaku sebagi ibu dari ibunya cucuku.”
Ketika kupanjatkan doa-doa itu,
aku membayangkan Allah tersenyum dan berkata……
“Engkau ingin suami yang baik dan sholeh sudahkah engkau sendiri baik dan sholehah?
Engkau ingin suamimu jadi imam, akankah engkau jadi makmum yang baik?”
“Engkau ingin anak yang sholehah, sudahkah itu ada padamu dan pada suamimu.
Jangan egois begitu……
masak engkau ingin anak yang sholehah hanya karena engkau ingin mereka mendoakanmu….
tentu mereka menjadi sholehah utama karena-Ku, karena aturan yang mereka ikuti haruslah aturan-Ku.”
“Engkau ingin menyekolahkan anakmu di sekolah Islam,
karena apa?…… prestige? …… atau….
engkau tidak mau direpotkan dengan mendidik Islam padanya?
Engkau juga harus belajar,
Engkau juga harus bermoral Islami,
Engkau juga harus membaca Al Quran dan berusaha mengkhatamkannya.”
“Bagaimana engkau dapat menahan anakmu tidak menebarkan pesonanya
dengan mengumbar aurat, kalau engkau sebagai ibunya jengah untuk menutup aurat?
Sementara engkau tahu Aku wajibkan itu untuk keselamatan dan Kehormatan umat-Ku.”
“Engkau bicara bibit, bebet, bobot untuk calon menantumu,
seolah engkau tidak percaya ayat 3 & 26 surat An Nuur dalam Al Quran-Ku.
Percayalah kalau anakmu dari bibit, bebet, bobot yang baik maka yang sepadanlah yang dia akan dapatkan.”
“Engkau hanya mengandung, melahirkan dan menyusui anakmu.
Aku yang memiliki dia saja, Aku bebaskan dia dengan kehendaknya.
Aku tetap mencintainya, meskipun dia berpaling dari-Ku,
bahkan ketika dia melupakan-Ku.
Aku tetap mencintainya.”
“Anakmu adalah amanahmu, cucumu adalah amanah dari anakmu, berilah kebebasan
untuk melepaskan busur anak panahnya sendiri yang menjadi amanahnya.”
*~ Maafkan aku ya Allah,,
Aku malu akan tuntutanku,,
Aku malu dengan imajinasiku sendiri,, ~*
*~ Adakah Kehidupan Setelah Akherat ~*
*~ Adakah Kehidupan Setelah Akherat ~*
Firman Allah swt :
قَالُوا رَبَّنَا أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوبِنَا فَهَلْ إِلَى خُرُوجٍ مِّن سَبِيلٍ
Artinya : “Mereka menjawab: “Ya Tuhan Kami Engkau telah mematikan Kami dua kali dan telah menghidupkan Kami dua kali (pula), lalu Kami mengakui dosa-dosa kami. Maka Adakah sesuatu jalan (bagi Kami) untuk keluar (dari neraka)?” (QS. Ghofir : 11)
Imam Asy Syaukani mengatakan bahwa disebutkannya dua kali di dua tempat sebagai sifat untuk kata dasar yang dihilangkan, yaitu : “Engkau matikan kami dengan kematian dua kali dan Engkau hidupkan kami dengan kehidupan dua kali”
Maksud dari dua kali kematian adalah bahwa mereka dahulu sebagai nuthfah yang tidak ada kehidupan bagi mereka didalam sulbi bapak-bapak mereka kemudian Dia swt mematikan mereka setelah mereka hidup di dunia. Sedangkan dua kali kehidupan maksudnya bahwa Dia swt menghidupkan mereka dengan kehidupan pertama di dunia kemudian Dia swt menghidupkan mereka saat kebangkitan, seperti firman-Nya :
وَكُنتُمْ أَمْوَاتاً فَأَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ
Artinya : “Padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali.” (QS. Al Baqoroh : 28)
Ada yang mengatakan bahwa arti dari ayat itu adalah mereka dimatikan di dunia pada saat selesai ajal mereka kemudian Allah menghidupkan mereka di kubur-kubur mereka saat ditanya (malaikat) kemudian dimatikan kemudian Allah menghidupkan mereka di akherat. (Fathul Qodir juz VI hal 313)
Dengan demikian bahwa kehidupan terkahir adalah kehidupan di akherat, manusia tidak dimatikan lagi di sini untuk kemudian dihidupkan kembali didalam suatu kehidupan yang baru, sebagaimana ditegaskan didalam sebuah hadits bahwa Rasulullah saw bersabda,”Apabila penduduk surga sudah dimasukkan ke surga dan penduduk neraka telah dimasukkan ke neraka maka didatangkanlah kematian dan diletakkan diantara surga dan neraka lalu (kematian) itu disembelih kemudian ada yang menyeru dengan seruan,’Wahai penduduk surga kalian tidak akan mati, wahai penduduk neraka kalian tidak akan mati.’ maka bertambahlah bagi penduduk surga satu kebahagian dari berbagai kebahagian mereka dan bertambahlah bagi penduduk neraka satu kesedihan dari kesedihan mereka.” (HR. Bukhori)
Wallahu A’lam
Aku merindukanmu karena Allah
Ini bukan untaian rahasia dalam hatiku untuk memikatmu.
Mengapa aku berkata seperti ini?
karena aku tahu...
mengucapkan ikrar suci itu menyempurnakan hidupku.
Dan... Pernikahan adalah sunnah Rasullullah dan
Rasulullah adalah kekasih Allah.
Cinta adalah anugerah-Nya yang ditumbuhkan
dihati orang-orang yang dikehendaki-Nya.
Bagaimana aku tidak merindukan
kehadiranmu wahai kekasih.... to come in my life ???
Aku menunggumu karena Allah
Ini bukan rajutan perasaan untuk sebuah penantian.
Mengapa aku berkata seperti ini?
Karena aku tahu,
diriku terlalu banyak kekurangan.. .
dan karenanya...
aku butuh seseorang yang lebih halus untuk menaklukkan hatiku
aku butuh seseorang yang tegas dan yang lebih tangguh untuk
menguatkan hatiku yang lemah dengan ijin-Nya...
Aku tahu...
terlalu banyak yang harus aku perbaiki...
karenanya, aku menunggumu untuk menjadi pendamping hidupku...
aku menunggumu untuk lebih membimbingku dengan tulusmu...
untuk lebih mengajariku dengan sabar
hingga kenikmatan imanku terhadap-Nya semakin dalam dengan
ijin-Nya....
disetiap harinya... untuk selama-lamanya Aamiin...
Aku tahu,
dalam hatiku... aku tak ingin hidup sendiri,
karenanya, aku berharap...
Allah menganugerahkan padaku seorang imam untuk berbagi banyak hal
dan menerima apa adanya diriku beserta keluargaku.. .
Kekasih...
bila Engkau benar-benar ada dalam hidupku...
semoga Allah memantapkan hati kita
dan mendekatkan kita dijalan yang lebih Ia Ridhoi
Aamiin...
Aku mencintaimu karena Allah...
aku merindukanmu karena Allah
dan aku menunggumu karena Allah...
diraga manakah jiwamu bersemayam??
Dari sini aku menatap jejakmu dengan raga yang menari bersama angin...
diantara gemuruh ombak kerinduanku
Rasakan getarku...
yang membiarkan selarik bintang menemanimu serta untuk menjemputku. ..
meski mungkin tak ada peta yang bisa dirimu genggam...
ijinkan bisik hatiku sebagai petunjuk arahmu dengan ijin-Nya...
Ya Rabbi...
redamkanlah rinduku dijalan yang terbaik menurut Engkau
untuk dunia dan akhiratku Aamiin....
Bila kerabat dan teman tak lagi cukup untuk menemani kehidupanku. ..
maka hari itu adalah yang aku tunggu...
apakah dia, jawaban itu???
Tentang Masa Lalu yang ku ungkapkan ~dengan taubat nasuha~
Semalam aku telah ungkapkan masa laluku kepada'y
Aku berani"in tuk terbuka dengan'y..
Memang aku merasa sedikit lega..
Tapi,,,,
Ada rasa takut,,,
Malu yg begitu hebat,,,
Malu sebagai makhluk Allah..
Malu sebagai seorang Muslim..
Malu apa masih pantes aku dibilang seorang muslimah????
Aku hanya ingin jujur kepada'y..
supaya untuk kedepannya,hubungan yang kami jalani tak ada masalah,,
Aku ingin mengungkapkannya sebelum kami terlalu jauh saling berharap..
Aku ingin merubah semua,,
Aku ingin menjadi yang lebih baik,,
Dengan memulai'nya dengan kejujuran,,
Aku ingin dia bisa terima aku apa ada'nya
Tapi,,
Jika memang dia tak tak sanggup
Tak bisa menerima'q dengan masa lalu'q yg suram
Y aku hanya bisa ikhlas,,
Yaa,,,Mencoba Ikhlas saja pasrah kepada Yang di Atas..
Mungkin dengan ini aku mulai bisa mengurangi beban pikiran'q
Karena aku telah bisa terbuka dengan'y
Walau ku tau,,sebenar'y dia mulai beda,,
Kata"y mulai beda,,
Sampai akhirnya ku putuskan untuk 1 , 2 hari ini kami tak berhubungan dulu
Hingga sampai dia siap untuk memberi keputusan
Apakah hubungan ini masih bisa berlanjut atau tidak,,
Dan ku hanya bisa pasrah,,aku hanya bisa berdo'a kepada yg Kuasa,,
Ampunilah hamba-Mu ni ya Allah,,
Hamba telah melampaui batas,,
aku telah melakukan hal yg paling Engkau murkai,,aku seperti binatang,,
Allah berfirman :
"Katakanlah; "Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Az-zumar:53)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحاً عَسَى رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mu'min yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." ( QS. At-tahrim : 8 )
Bismillahirrohmaanirrohiim,,hamba ingin taubat
Astagfirullah rabbal barraya,,
Astagfirullah minal hattaya,,
Rabbi zid'ni ilman nafiaa',,
Wawa fiqli amalam makula,,
Wahabli Rizqan wa' siaa'..
Waa' tub aliy'na taubatan nasuha,,
Waa' tub aliy'na taubatan nasuha..
"Aku memohon ampun Ya Allah, Maha Penerima Taubat,
Aku memohon ampun Ya Allah daripada segala dosa,
Tambahkan kepadaku ilmu yang berguna,
Berikanlah aku amalan yang dimakbulkan,
Kurniakan kepadaku rezeki yg meluas,
Terimalah taubat kami dgn taubat nasuha..."
Catatan Pendek ungkapan isi hati
Berbagai catatan telah ku temui,,
Begitu banyak inspirasi untuk menulis catatan pendek ini,,
Ku hanya ingin ungkapkan isi hatiku,,
Memang ku akui,,setelah ta'aruf dengan'nya,,
ku mulai sadar,ku mulai begitu mengerti bagaimana mengjalani hidup ini,,
Tapi apakah rasa sayang yg ku rasakan ini termasuk virus Kelabu??
Memang saat tak ada SMS,tak ada Telp, tak ada dia Online
ku merasakan kangen,,, ( hihiii,,,kwangen diperhatikan ^_~ )
Tapi dia selalu ingat'kan aku jika aku melakukan kesalahan,,
selalu bisa ingatkan aku kepada Allah,,
Dia membimbingku,,Mengarahkan aku ke jalan-Nya,,
Subhanallah..
Apakah ini suatu yg salah??
Ya Allah,,jika memang dia adalah takdir'ku
Dekatkanlah aku dengan'nya..
& jika bukan jodoh'ku,,maka jauhkanlah dia dariku dengan kebaikan,,
Kuatkanlah hati ini ya Allah,,
Jangan sampai hati ini terjerumus lagi,,
Jangan sampai hati ini rusak,,
& Jangan sampai hati ini mempunyai penyakit hati lagi,,
& Wahai akhi,,
Jangan kau biarkan aku terlalu berharap kepadamu,,
Jangan biarkan aku terlalu memujamu..
Dengan berbagai ucapan,sifat,& tindakanmu..
Karena aku hanya ingin beribadah kepada-NYA
Ingin keJannah-NYA,,,
Dengan berkunci dirimu wahai akhi,,
"♫ KEMBALI ♫ " *♥♫♥ ✿ ♥♫♥*
*♥♫♥ ✿ ♥♫♥*
Kembalilah kepada diri ...
Kembali kepada jiwa suci ...
...Kepada Sebutir mutiara di dadamu ...
Itulah pintu kewujudan ...
Di luar diri ...
Pintu-pintu ternganga ...
Menyajikan syurga-syurga sementara ...
Untuk akhirnya menuju ketiadaan ...
Kembalilah wahai salik ...
Syurga ada di balik tulang-temulangmu ...
Dalam ketajaman fikir ...
Dalam kedalaman renung ...
Dalam keheningan tafakur ...
Dalam kerendahan sujud ...
Tiada lagi pintu keluar ...
Melainkan pintu hatimu sendiri.
Kembali . . .Kembalilah Kepada Kekasih yang abadi. . .
.♥✿✿•*¨`*•.♥✿♥✿ •*Amiin ya Robbul 'alamiin *•✿♥✿•♥ .•*¨`*•✿✿♥.
╔♫═╗╔╗ ♥
╚╗╔╝║║♫═╦╦╦╔╗
╔╝╚╗♫╚╣║║║║╔╣
╚═♫╝╚═╩═╩♫╩═╝
♥░░▓▓▓▓░░▓▓░░░░▓▓░░░░░▓▓▓▓░░▓▓░░▓▓░░♥
♥░▓▓░░▓▓░▓▓░░░░▓▓░░░░▓▓░░▓▓░▓▓░░▓▓░░♥
♥░▓▓▓▓▓▓░▓▓░░░░▓▓░░░░▓▓▓▓▓▓░▓▓▓▓▓▓░░♥
♥░▓▓░░▓▓░▓▓░░░░▓▓░░░░▓▓░░▓▓░▓▓░░▓▓░░♥
♥░▓▓░░▓▓░▓▓▓▓▓░▓▓▓▓▓░▓▓░░▓▓░▓▓░░▓▓░░♥
♥ <~~✿~~♥~✿~♥~~✿~~~>*♥♫♥ ✿ ♥♫♥*<~~~✿~~♥~✿~♥~~✿~~> ♥
✿HIKMAH PAGI "CINTA ILLAHI"✿
*•.✿(`'•.¸*♥♥♥✿♥♥♥*¸.•'´)✿.•*
بِسْــــــــــــــمِ ال...لهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ
Udara pagi menghentakan diri...✿♥
Saat jiwa terasingkan dari dunia nyata...
Tersadar termenung dimanakah jiwa ini...✿♥
Sudah kembalikah ke jasadnya atau masih di atas sana...
Tiba tak kira merasakan udara hangat di hati ini...
Saat Cinta-Nya merasuki dalam jiwa...♥✿
Bergegasnya ambil air untuk sucikan hati dan jasad...
Dalam keheningan malam ditadahkan tangan ke langit...♥✿
Sujud sembah seorang pen'CINTA
Merindukan belaian kasih sayang Sang pemberi CINTA...✿♥
Dalam tadahan tangannya itu dibanjiri air suci...
Di iringi bisikan rindu bergemuruh di aliri hati yang meringis ...✿♥
Betapa sangat CINTA kepada Dia Yang telah di CINTA..
Semoga dipertemukan dalam tali kesucian...♥✿
Merajut Benang untuk keridhaan...
Menaungi JIWA dengan Keikhlasan ✿♥
Bersama-Nya kita kan Abadi... Aamiin ya Robbal 'alamin. . .
♥<~~✿~~♥~✿~♥~~✿~~~>*♥♫♥✿♥♫♥*<~
..I Love ALLOH
……..♥..lovel…♥
…..♥..lovelovelo…♥
…♥..lovelovelove….♥
..♥.lovelovelovelove…♥…………….♥…
.♥..lovelovelovelovelo…♥………♥..
♥..lovelovelovelovelove…♥….♥…l
♥.. lovelovelovelovelove…♥…♥…lovel
.♥..lovelovelovelovelove…♥.♥…l
..♥…lovelovelovelovelove..♥…lo
…♥….lovelovelolovelovelovelove
…..♥….lovelovelovelovelovelove
……..♥….lovelovelovelovelovelo…
………..♥….lovelovelovelove…♥
……………♥…lovelovelo….♥
………………♥..lovelo…♥
…………………♥…..♥
………………….♥..♥
......................♥
╔♫═╗╔╗ ♥
╚╗╔╝║║♫═╦╦╦╔╗
╔╝╚╗♫╚╣║║║║╔╣
╚═♫╝╚═╩═╩♫╩═╝
♥░░▓▓▓▓░░▓▓░░░░▓▓░░░░░▓▓▓▓░░▓▓
♥░▓▓░░▓▓░▓▓░░░░▓▓░░░░▓▓░░▓▓░▓▓
♥░▓▓▓▓▓▓░▓▓░░░░▓▓░░░░▓▓▓▓▓▓░▓▓
♥░▓▓░░▓▓░▓▓░░░░▓▓░░░░▓▓░░▓▓░▓▓
♥░▓▓░░▓▓░▓▓▓▓▓░▓▓▓▓▓░▓▓░░▓▓░▓▓
♥◦°˚¨˚°*•‧::‧☺*•♫.•♥.•*¨:*•♫."
Salam Uhibbukum Fiilah
KeNapa DiUji ?????
QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Ankabut : 2-3
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: 'Kami telah beriman', sedang mereka tidak diuji lagi ?Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta."
KENAPA AKU TAK MENDAPAT APA YG AKU INGINKAN ??
QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Baqarah : 216
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui"
KENAPA UJIAN SEBERAT INI ??
QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Baqarah : 286
"Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya."
KENAPA FRUSTASI ???
QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Imran : 139 "Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang2 yg paling tinggi derajatnya, jika kamu orang2 yg beriman"
BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA ???
QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Baqarah : 45
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sholat; dan sesungguhnya sholat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk"Tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah semata
APA YANG AKU DAPAT ???
QURAN MENJAWAB :
Qs. At-Taubah : 111 "Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang2 mu'min, diri, harta mereka dengan memberikan jannah utk mereka..."
KEPADA SIAPA AKU BERHARAP ???
QURAN MENJAWAB :
Qs. At-Taubah : 129
"Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal"
AKU TAK SANGUP !!!!
QURAN MENJAWAB :Qs. Yusuf : 12
"....dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yg kafir."
Sebuah PENANTIAN
Malam ini kuceritakan padamu
derai yang tersirat kuuraikan
yang butuh waktu untukku rajut,
itulah sebuah harapan indahku padamu…
Senja pergi malampun datang untuk menjaga hari
tak berbeda pada malam-malam sebelumnya,
ku selalu merangkai membariskan kata-kata
itulah sajak yang selalu kuindahkan untukmu…
Namun, dalam cinta ini membisu di relung hatimu
hingga membuat banyak pertnyaan yang ingin ku tanyakan,
tapi sayang setip malam tak ada pendengar
untuk ku ajukkan
karena malamku hening dan sunyi…
Engkau seperti bulan yang jauh untuk ku raih
di dalam gelap yang membisu
kucoba melukismu yang terindah,
diantara penghuni malam yang setia menemani ku…
yaitu, bulan dan bintang
tetapi tak bisa kulukis diatas kanvas
yang ter-embuni sejuknya malam,
hanya terlukis di dalam hati
seperti cerita cintaku
yang ingin kuceritakan…
hanya terdiam di dalam hati
yang sesungguhnya itu tulus untukmu…
Hingga malam semakin larut
dan menunggu habisnya kata-kata
mataku kian redup dan ngantuk menguasai alam sadarku
terakhir untuk kuceritakan
kubuat seketsa yang alur ceritanya
kau dan aku bahagia bersama…
namun itu kan nyata di mimpiku malam ini
yang karena kantuk membawaku ke dalam taman mimpi
dan kumemetik bunga tidur bersama semua hayalku…
" Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga"
Setiap orang yang telah berkeluarga, tentu menginginkan kebaikan dan kebahagiaan dalam kehidupannya bersama istri dan anak-anaknya. Hal ini sebagai perwujudan rasa cintanya kepada mereka, yang kecintaan ini merupakan fitrah yang Allah tetapkan pada jiwa setiap manusia. Allah Ta’ala berfirman,
{زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ}
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)” (QS Ali ‘Imran:14).Bersamaan dengan itu, nikmat keberadaan istri dan anak ini sekaligus juga merupakan ujian yang bisa menjerumuskan seorang hamba dalam kebinasaan. Allah mengingatkan hal ini dalam firman-Nya.
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلادِكُمْ عَدُوّاً لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ}
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka…” (QS At Taghaabun:14).
Makna “menjadi musuh bagimu” adalah melalaikan kamu dari melakukan amal shaleh dan bisa menjerumuskanmu ke dalam perbuatan maksiat kepada Allah Ta’ala.
Salah Menempatkan Arti Cinta dan Kasih Sayang
Kita dapati kebanyakan orang salah menempatkan arti cinta dan kasih sayang kepada istri dan anak-anaknya, dengan menuruti semua keinginan mereka meskipun dalam hal-hal yang bertentangan dengan syariat Islam, yang pada gilirannya justru akan mencelakakan dan merusak kebahagiaan hidup mereka sendiri.
Sewaktu menafsirkan ayat tersebut di atas, Syaikh Abdurrahman as-Sa’di berkata: “…Karena jiwa manusia memiliki fitrah untuk cinta kepada istri dan anak-anak, maka (dalam ayat ini) Allah Ta’ala memperingatkan hamba-hamba-Nya agar (jangan sampai) kecintaan ini menjadikan mereka menuruti semua keinginan istri dan anak-anak mereka dalam hal-hal yang dilarang dalam syariat. Allah telah memotivasi hamba-hamba-Nya untuk (selalu) melaksanakan perintah-perintah-Nya dan mendahulukan keridhaan-Nya…”.
Oleh karena itulah, seorang kepala keluarga yang benar-benar menginginkan kebaikan dalam keluarganya hendaknya menyadari kedudukannya sebagai pemimpin dalam rumah tangganya, sehingga dia tidak membiarkan terjadinya penyimpangan syariat dalam keluarganya, karena semua itu akan ditanggungnya pada hari kiamat kelak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“ألا كلكم راع وكلكم مسئول عن رعيته، … والرجل راع على أهل بيته وهو مسئول عنهم”
“Ketahuilah, kalian semua adalah pemimpin dan kalian semua akan dimintai pertanggungjawaban tentang apa yang dipimpinnya … Seorang suami adalah pemimpin (keluarganya) dan dia akan dimintai pertanggungjawaban tentang (perbuatan) mereka“.
Cinta sejati yang abadi
Seorang kepala keluarga yang benar-benar mencintai dan menyayangi istri dan anak-anaknya hendaknya menyadari bahwa cinta dan kasih sayang sejati terhadap mereka tidak diwujudkan dengan hanya mencukupi kebutuhan duniawi dan fasilitas hidup mereka. Akan tetapi yang lebih penting dari semua itu pemenuhan kebutuhan rohani mereka terhadap pengajaran dan bimbingan agama yang bersumber dari petunjuk al-Qur-an dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Inilah bukti cinta dan kasih sayang yang sebenarnya, karena diwujudkan dengan sesuatu yang bermanfaat dan kekal di dunia dan di akhirat nanti.
Karena pentingnya hal ini, Allah Ta’ala mengingatkan secara khusus kewajiban para kepala keluarga ini dalam firman-Nya,
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ}
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu” (QS at-Tahriim:6).
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu ketika menafsirkan ayat di atas berkata, “(Maknanya): Ajarkanlah kebaikan untuk dirimu dan keluargamu”.
Syaikh Abdurrahman as-Sa’di berkata, “Memelihara diri (dari api neraka) adalah dengan mewajibkan bagi diri sendiri untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, serta bertaubat dari semua perbuatan yang menyebabkan kemurkaan dan siksa-Nya. Adapun memelihara istri dan anak-anak (dari api neraka) adalah dengan mendidik dan mengajarkan kepada mereka (syariat Islam), serta memaksa mereka untuk (melaksanakan) perintah Allah. Maka seorang hamba tidak akan selamat (dari siksaan neraka) kecuali jika dia (benar-benar) melaksanakan perintah Allah (dalam ayat ini) pada dirinya sendiri dan pada orang-orang yang dibawa kekuasaan dan tanggung jawabnya”.
Demikian juga dalam hadits yang shahih ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang Hasan bin ‘Ali radhiyallahu ‘anhuma memakan kurma sedekah, padahal waktu itu Hasan radhiyallahu ‘anhuma masih kecil, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hekh hekh” agar Hasan membuang kurma tersebut, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah kamu tidak mengetahui bahwa kita (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan keturunannya) tidak boleh memakan sedekah?”.
Imam Ibnu Hajar menyebutkan di antara kandungan hadits ini adalah bolehnya membawa anak kecil ke mesjid dan mendidik mereka dengan adab yang bermanfaat (bagi mereka), serta melarang mereka melakukan sesuatu yang membahayakan mereka sendiri, (yaitu dengan) melakukan hal-hal yang diharamkan (dalam agama), meskipun anak kecil belum dibebani kewajiban syariat, agar mereka terlatih melakukan kebaikan tersebut.
Kemudian, hendaknya seorang kepala keluarga menyadari bahwa dengan melaksanakan perintah Allah Ta’ala ini, berarti dia telah mengusahakan kebaikan besar dalam rumah tangga tangganya, yang dengan ini akan banyak masalah dalam keluarganya yang teratasi, baik masalah di antara dia dengan istrinya, dengan anak-anaknya ataupun di antara sesama keluarganya. Bukankah penyebab terjadinya bencana secara umum, termasuk bencana dalam rumah tangga, adalah perbuatan maksiat manusia? Allah Ta’ala berfirman,
{وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ}
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan (dosa)mu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (QS asy-Syuura:30).
Inilah makna ucapan salah seorang ulama salaf yang mengatakan, “Sungguh (ketika) aku bermaksiat kepada Allah, maka aku melihat (pengaruh buruk) perbuatan maksiat tersebut pada tingkah laku istriku…“.
Dan barangsiapa yang mengharapkan cinta dan kasih sayangnya terhadap keluarganya kekal abadi di dunia sampai di akhirat nanti, maka hendaknya dia melandasi cinta dan kasih sayangnya karena Allah semata-semata, serta mengisinya dengan saling menasehati dan tolong menolong dalam ketaatan kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman,
{الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ}
“Orang-orang yang berkasih sayang pada waktu itu (di akhirat) menjadi musuh satu sama lainnya, kecuali orang-orang yang bertaqwa” (QS az-Zukhruf:67).
Ayat ini menunjukkan bahwa semua jalinan cinta dan kasih sayang di dunia yang bukan karena Allah maka di akhirat nanti berubah menjadi kebencian dan permusuhan, dan yang kekal abadi hanyalah jalinan cinta dan kasih sayang karena-Nya.
Lebih daripada itu, dengan melaksanakan perintah Allah ini seorang hamba –dengan izin Allah Ta’ala– akan melihat pada diri istri dan anak-anaknya kebaikan yang akan menyejukkan pandangan matanya dan menyenangkan hatinya. Dan ini merupakan harapan setiap orang beriman yang menginginkan kebaikan bagi diri dan keluarganya. Oleh karena itulah Allah Ta’ala memuji hamba-hamba-Nya yang bertakwa ketika mereka mengucapkan permohonan ini kepada-Nya, dalam firman-Nya,
{وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً}
“Dan (mereka adalah) orang-orang yang berdoa: “Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri dan keturunan kami sebagai penyejuk (pandangan) mata (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa” (QS al-Furqan:74).
Imam Hasan al-Bashri ketika ditanya tentang makna ayat di atas, beliau berkata, “Allah akan memperlihatkan kepada hambanya yang beriman pada diri istri, saudara dan orang-orang yang dicintainya ketaatan (mereka) kepada Allah. Demi Allah tidak ada sesuatupun yang lebih menyejukkan pandangan mata seorang muslim dari pada ketika dia melihat anak, cucu, saudara dan orang-orang yang dicintainya taat kepada Allah Ta’ala“.
Akhirnya, kami menutup tulisan ini dengan berdoa kepada Allah agar Dia senantiasa melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya pada diri kita sendiri maupun keluarga kita.
Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri dan keturunan kami sebagai penyejuk (pandangan) mata (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa
وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
Kota Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 25 Rabi’ul akhir 1430 H
sumber : http://antosusilo.blog.uns.ac.id/2010/04/22/menjalin-cinta-abadi-dalam-rumah-tangga/
Ingin ku beri tahu padamu.. Aku hidup dan besar dari keluarga bahagia.. Orang tua yang begitu sempurna.. Dengan cinta yang begitu membuncah..
Aku dibesarkan dengan limpahan kasih yang tak terhingga..
Maka, padamu ku katakan.. Saat Allah memilihmu dalam hidupku, maka saat itu aku berharap, kau pun sanggup melimpahkan cinta padaku.. Memperlakukanku dengan sayang yang begitu indah..
Padamu yang Allah pilihkan untukku.. Ketahuilah, aku hanya wanita biasa dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku, aku bukanlah wanita sempurna, seperti yang mungkin kau harapkan.. Maka, ketika Dia memilihmu untukku, maka saat itu Dia ingin menyempurnakan kekuranganku dengan keberadaanmu, dan aku tahu. Kaupun bukanlah laki-laki yang sempurna.. Dan ku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan dirimu.. Karena kelak kita akan satu.. Aibmu adalah aibku, dan indahmu adalah indahku, kau dan aku akan menjadi ‘kita’..
Padamu yang Allah pilihkan untukku..
Ketahuilah, sejak kecil Allah telah menempa diriku dengan ilmu dan tarbiyah, membentukku menjadi wanita yang mencintai Rabbnya.. Maka ketika Dia memilihmu untukku, maka saat itu, Allah mengetahui bahwa kaupun telah menempa dirimu dengan ilmuNya.. Maka gandeng tanganku dalam mengibarkan panji-panji dakwah dalam hidup kita.. Itulah visi pernikahan kita.. hanya beribadah pada-Nya ta’ala..
Padamu yang Allah tetapkan sebagai nahkodaku.. Ingatlah.. Aku adalah mahluk-Nya dari tulang rusuk yang paling bengkok.. Ada kalanya aku akan begitu membuatmu marah.. Maka, ketahuilah.. Saat itu Dia menghendaki kau menasihatiku dengan hikmah, sungguh hatiku tetaplah wanita yang lemah pada kelembutan.. Namun jangan kau coba meluruskanku, karena aku akan patah.. Tapi jangan pula membiarkanku begitu saja, karena akan selamanya aku salah.. Namun tatap mataku, tersenyumlah.. Tenangkan aku dengan genggaman tanganmu.. Dan nasihati aku dengan bijak dan hikmah.. Niscaya, kau akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuanmu.. Maka ketika itu, kau kembali memiliki hatiku..
Padamu yang Allah tetapkan sebagai atap hunianku.. Ketahuilah, ketika ijab atas namaku telah kau lontarkan.. Maka di mataku kau adalah yang terindah, kata-katamu adalah titah untukku, selama tak bermaksiat pada Allah, akan ku penuhi semua perintahmu.. Maka kalau kau berkenan ku meminta.. Jadilah hunian yang indah, yang kokoh, yang mampu membuatku dan anak-anak kita nyaman dan aman di dalamnya..
Padamu yang Allah pilih menjadi penopang hidupku.. Dalam istana kecil kita akan hadir buah hati-buah hati kita –insya’Allah-… Maka didiklah mereka menjadi generasi yang dirindukan JANNAH… Yang di pundaknya akan diisi dengan amanah-amanah dakwah, yang ruh dan jiwanya selalu merindukan jihad.. Yang darahnya mengalir darah syuhada.. Dan ku yakin dari tanganmu yang penuh berkah kau mampu membentuk mereka.. Dengan hatimu yang penuh cinta, kau mampu merengkuh hati mereka.. Dan aku akan selalu jatuh cinta padamu..
Padamu yang Allah pilih sebagai imamku.. Ku memohon padamu.. Ridholah padaku, sungguh Ridhomu adalah Ridho Ilahi Rabbi.. Mudahkanlah jalanku ke Jannah-Nya..
Karena bagiku kau adalah kunci Jannahku.
Menikah Karena Allah
Do'a dikala sedih menderita yang mendalam
Orang beriman yang benar-benar memahami hakikat kehidupan di dunia tidak akan pernah membiarkan dirinya tenggelam dalam kesenangan sehingga membuat lupa diri. Demikian pula saat mengalami kesedihan, maka ia tidak membiarkan dirinya tenggelam dalam keputus-asaan.
Di antara ciri khas orang beriman ialah saat ia dirundung malang, maka ia segera kembali kepada Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Allah Subhaanahu wa ta’aala. Ia segera mengingatNya (dzikrullah) dan memanggil-Nya. Sebab ia tahu bahwa hanya dengan mengingat dan memanggil Allah sajalah hati akan memperoleh ketenteraman. Tidak ada tempat lain yang patut dijadikan muara pengaduan selain kepada Rabb, Pencipta, Pemilik, Pemelihara dan Penguasa kehidupan ini.
الَّذِينَ آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
”Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS Ar-Ra’du ayat 28)
Setiap orang pasti pernah mengalami kondisi hidup yang mendatangkan kesedihan. Bahkan kadangkala bila ujian hidup terasa begitu berat ia menjadi penderitaan yang menimbulkan kesedihan sangat mendalam. Barangkali ada yang anaknya -buah hatinya- baru saja berpulang ke Rahmatullah. Atau barangkali seseorang baru saja bercerai dengan pasangan hidupnya. Atau barangkali baru dapat vonis dokter kalau dirinya mengidap penyakit berat. Atau barangkali anak pertamanya lahir dengan ketidak-sempurnaan fisik alias cacat permanen. Apapun keadaannya, yang jelas semua itu merupakan ujian Allah bagi orang beriman. Bila ia lulus menghadapinya, maka derajat imannya akan naik di sisi Allah.
Alhamdulillah kita punya Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam yang memberikan tuntunan bagaimana seharusnya kita selaku orang beriman berrespon terhadap keadaan sulit dalam hidup di dunia fana ini. Beliau mengajarkan sebuah do’a bagi siapapun yang menderita kesedihan mendalam.
Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Doa orang yang sedang menderita (kesedihan yang mendalam) ialah:
“Ya Allah, RahmatMu aku harapkan, janganlah Engkau serahkan segala urusanku kepada diriku sendiri walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku, tiada ilah yang berhak disembah selain Engkau.” (HR Abu Dawud)
Dari do’a ini sekurangnya ada beberapa pelajaran yang bisa kita petik:
Pertama, Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengarahkan orang yang menderita kesedihan mendalam agar hanya dan hanya mengharapkan rahmat (kasih-sayang) Allah. Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengajarkan ummatnya agar senantiasa kembali kepada Allah sebelum segala sesuatunya. Sebab betapapun keadaan sulit yang dihadapi seseorang, namun jika dirinya masih dirahmati Allah berarti ia masih dikategorikan sebagai orang yang beruntung. Alangkah ruginya seseorang yang berhasil meraih berbagai kesuksesan duniawi namun dirinya jauh dari rahmat (kasih-sayang) Allah. Alangkah tertipunya orang yang berhasil mendapat simpati bahkan pujian manusia banyak namun Allah tidak mencurahkan rahmat-Nya kepada dirinya.
Kedua, Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengajarkan kita untuk selalu bertawakkal hanya kepada Allah semata dalam semua urusan dan situasi kehidupan. Jangan hendaknya seseorang menyerahkan urusan dan persoalan hidupnya kepada dirinya sendiri atau kepada manusia lain. Sebab tidak ada manusia yang menguasai taqdir hidup dirinya sendiri apalagi orang lain. Allah sajalah Yang Maha Kuasa untuk mengubah hidup kita dari suatu keadaan kepada keadaan lainnya. Allah sajalah Yang Maha Kuasa untuk mengubah taqdir seseorang. Oleh karenanya kita disuruh berdo’a kepada Allah. Jika do’a kita diperkenankan oleh Allah, maka sangat mungkin taqdir kita berubah. Mohonlah kepada Allah agar segala urusan kita diperbaiki-Nya.
Ketiga, kita disuruh mengulang kembali ikrar Tauhid Laa ilaaha illa Allah. Sebab dengan kita mengulang kembali komitmen fundamental ini, maka Allah akan memandang kita sebagai seorang mu’min yang memahami sepenuhnya ucapan dalam sholat kita yang berbunyi:
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
”Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.” (QS Al-Fatihah ayat 4)
Saudaraku, marilah kita menghibur diri di kala sedih dengan jalan terbaik, yaitu mengikuti sunnah Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam. Marilah kita biasakan membaca do’a yang Nabi shollallahu ’alaih wa sallam ajarkan. Semoga dengan demikian Allah benar-benar akan mendatangkan ketenteraman bagi kita bersama. Selain itu, mudah-mudahan Allah akan memberi solusi terbaik saat kita menghadapi berbagai ujian kehidupan dunia yang fana ini.
Elok kiranya bila dalam rangka mengharapkan agar do’a kita lebih mungkin dikabulkan Allah, maka kita perbanyak membaca do’a pelipur lara ini ketika kita sedang dalam keadaan bersujud, khususnya ketika sujud terakhir dalam sholat-sholat sunnah kita. Sebab Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
“Sedekat-dekatnya hamba kepada Rabbnya ialah ketika ia sedang sujud, maka perbanyaklah do’a.” (HR Muslim)
sumber : http://www.eramuslim.com/suara-langit/ringan-berbobot/doa-orang-yang-menderita-kesedihan-mendalam.htm
Jangan Pernah Putus Asa
"Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir."
Seorang muslim yang benar adalah seorang yang mampu menanggung musibah-musibah yang dialaminya dengan teguh dan sabar dengan keyakinan bahwa Allah SWT akan memberikan hikmah yang terbaik untuknya. Seorang yang beriman, tentu mengetahui bahwa takdir Allah swt akan menjadi kebaikan baginya, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Pahala dari sabar adalah surga. Anak, Isteri/Suami dan harta benda yang kita miliki bisa merupakan ujian dari Allah SWT dan jika suatu saat Allah berkehendak menguji atau bahkan mengambilnya kembali, tidak ada yang bisa kita lakukan kecuali bersabar dan tidak lantas berputus asa.
Allah SWT telah berfiman
”Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan ”Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan secara sempurna dan rahmat dari tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk ” (Al-Baqarah: 155-157).
Rasulullah SAW juga telah memperingatkan kita agar tidak berputus asa, karena dengan berputus asa, seseorang justru akan menyiksa diri sendiri. Lihatlah kasus orangtua yang membunuh anaknya karena mereka miskin, itu adalah salah satu contoh orang yang berputus asa dari rahmat Allah. Seandainya mereka mau berusaha, Insya Allah, Allah akan membukakan pintu rezekinya untuk mereka. Namun jika mereka hanya berputus asa bahkan sampai membunuh anaknya, saya yakin justru mereka akan menderita, selain mendapat dosa, batin mereka akan tersiksa......... padahal kalo mereka mau menyimak makna dari firman Allah pada
surat Yusuf : 86 yang artinya : "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya."
hanya kepada Allah swt. kita berserah diri dan jiwa kita yang selalu berada dalam kekuasaan-NYA.jangan pernah berputus asa, atas apa yang telah ditakdirkan Allah swt,......... karena putus asa adalah perbuatan orang2 kafir........... makanya berhati-hatilah sodaraku..........
mungkin menurut kita tidak baik, tapi menurut Allah swt, menyimpan hikmah yang tidak kita ketahui.........dan yang menurut kita baik, bisa jadi suatu hal yang dimurkai oleh Allah swt......Maha benar Allah swt dengan segala firmannya.........